Laporan : Edi Yanto
Rabu, 1 Juli 2020
Kilas Bengkulu Utara – Sebesar Rp.1,6 Miliar dana publikasi Dinas Kominfo Bengkulu Utara provinsi Bengkulu, Era Kepala Dinas Sasman, SP di duga ladang korupsi, kolusi dan nepotisme KKN oleh oknum tertentu. Sementara dana untuk menyebar luaskan informasi pembagunan daerah sebesar Rp. 1.500.000.000, diduga disalah gunakan.
Era kepala dinas Sasman, SP, tahun 2020 per media onlen di berikan 3 kali liputan selama satu tahun. satu kali tayang di bayar Rp. 1.000.000 total Rp.3.000.000. itupun pihak media di atur atau di tentukan untuk meliput kegiatan dinas instansi lain, yang diduga menggunakan anggaran publikasi dinas setempat, sementara dana Publikasi yang ada di Dinas Kominfo Bengkulu Utara, belum diketahui kemana di gunakan. Sementara data pasti jumlah pembagian anggaran per media belum mau di buka secara transparan.
Disamping miliaran dana publikasi ada juga dana program pengembangan komunikasi informasi dan media masa sebesar Rp. 72.500.000. media mana yang dikembangkan tersebut menjadi pertanyaan yang besar. Apakah pihak Dinas Kominfo sekedar mengembangkan informasi yang ada di dinas Kominfo yang tidak memiliki izin tayang dan perusahaan serta surat Menkumham, seperti media online yang ada saat ini. Ada juga dana program pengembangan komunikasi informasi dan media masa Sebesar Rp.429.000.000, Dana Program oktimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Rp. 259. 500.000, Dana Program pengembangan data/informasi Rp. 40. 000.000, Dana program penyelengaraan, pengelolaan dan pengamanan persandiaan Rp.70. 000.000.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informantika (KOMINFO) Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, Sasman SP, Sulit di ajak berkomunikasi, terkait hak jawabnya masalah pengelolaan miliaran anggaran kerjasama terhadap media dalam menyebar luaskan informasi pembagunan daerah.
Sasman, SP, yang bertanggung jawab pengelola anggaran dinas Kominfo Bengkulu Utara, yang juga ikut mengatur anggaran dinas lain, disambagi media ini, beberapa kali sering tidak berada di kantor. Pada saat ketemu pun Sasman, SP, melarikan diri serta menghindar dengan berbagai alasan untuk memberikan keterangan dan data terhadap media ini.
Editor : Redaksi.