Laporan : Edi Yanto
Rabu, 10 Januari 2023
Kilas Bengkulu, Utara – Sebelumya Ketua PAC Padang Jaya dan Ketua PAC Pinang Raya, yang mengatahan telah dipengaruhi oleh mantan sekjen DPC Gerindara BU (Arazali red), untuk membuat isu-isu yang tidak benar, dengan modus mendatangi beberapa PAC untuk menandatangani kertas kosong tampa bermatrai yang tidak di ketahui apa tujuannya. Beberapa hari kemudian (Arazali red) mengundang ke kediaman pribadinya tampa dihadiri ketua PAC tersebut dinyatakan mundur sepihak oleh mantan Sekretaris DPC Gerindra BU, pak Arazali, padahal dari beberapa PAC tidak pernah menyatakan mundur dari pengurus.
Hari ini kamis (12/1), giliran Ketua PAC Gerindra kecamatan Kerkap, merasa dimanfaatkan mantan Sekretaris DPC Gerindra BU, pak Arazali, yang menyatakan tidak punya niat untuk mundur dari pengurus partai Gerindra kalau tidak di pengaruhi yang bersangkutan.
“Saya bersumpah tetap setia terhadap partai Gerindra. Bahkan saya sanggup menandatangani surat pernyataan di atas matrai 10 000, untuk bergabung di partai Gerindra Bengkulu Utara. Bahkan saya nyatakan menarik kembali surat pengunduran dari ketua PAC Kerkap yang telah di sampaikan oleh pak Arazali alias Agok ke kantor DPC Gerindra Bengkulu Utara beberapa hari lalu,” ungkap Nandur.
Lanjut, Nandur, bahwa dirinya tidak pernah menyampaikan surat pengunduran diri secara langsung sebagai Ketua PAC Kecamatan Kerkap ke kantor DPC Gerindra Bengkulu Utara, Bahkan tidak pernah pula membuat surat mandat kepada pak Arazali alias Agok untuk menyampaikan surat pengunduran diri tersebut, tandasnya.
Sementara Guspa Irawan, selaku wakil ketua DPC Gerindra Bengkulu Utara, membenarkan ketua PAC Kerkap telah menandatangani Surat pernyataan di atas matrai 10.000 masih tetap setia dan bergabung dengan partai Gerindra.
“Benar hari ini ketua PAC Gerindra kecamatan Kerkap telah menandatangani surat pernyataan di atas matrai 10 000, masih tetap setia dan ingin bergabung di partai Gerindra. Kami dari pengurus Gerindra BU sangat menyayagi sikap Arazali yang menyatakan mundur dengan melakukan monuper di publikasikan ke media. Walaupun mundur dari pengurus itu hak pribadi beliau tidak seharusnya tampa di konsultasikan terlebih dahulu dengan pengurus yang lainnya, bukan dengan cara mempengaruhi atau mengajak kawan – kawan yang tidak mengetahui duduk permasalahan sebenarnya,” jelas Guspa Irawan.
Editor : Redaksi.