Laporan : Anel Yadi
Rabu, 11 Januari 2023
Kilas Bengkulu, Tengah – Warga miskin bernama Dalia Murni (48 tahun) berstatus janda satu orang anak, tinggal di Desa Kelidang Atas kecamatan Merigi Kelidang Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) provinsi Bengkulu, tinggal di rumah gubuk kayu sangat memprihatinkan. Rumah tersebut sudah tidak layak huni, karena dinding dan atapnya banyak sudah lapuk dimakan rayap, bahkan sebagian sudah jebol atau bolong-bolong.
Berdasarkan investigasi kepala biro awak media online kilasbengkulu.com, bawasannya tempat tinggal Dalia Murni bersama anaknya tersebut sudah sangat tidak layak untuk di huni, bahkan sewaktu-waktu bisa saja ambruk karena dimakan usia. Nyaris seluruh atap telah bolong sehingga jika datang musim hujan gubuk tempat tinggalnya mengalami basa oleh derasnya air hujan, Terpaksa harus mengusi ke rumah tentangga lainnya.
Dalia Murni, sosok janda yang tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap tersebut tidak mampu merehap dan memperbaiki gubuk tempat tinggalnya hingga saat ini. Ironisnya, pemerintah setempat terkesan tutup mata dengan kondisi rumah keluarga miskin ini. Padahal ada beberapa program pemerintah mulai dari pusat, provinsi serta daerah sendiri yakni program bedah rumah tidak layak huni.
Mardiana, selaku kepala Desa Kelidang kecamatan Merigi Kelidang Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), membenarkan gubuk tempat tinggal Dalia Murni bersama anaknya sudah sangat memprihatinkan yang perlu perhatian pihak pemerintah dan dinas sosial. Pemerintah desa telah berupaya mengusulkan benda rumah ke pihak terkait mulai dari tahun 2019, 2020 dan 2001 lalu, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil.
“Pemerintah desa sangat prihatin dengan tempat tinggal Dalia Murni bersama anaknya tersebut, bahkan dapat mengancam keselamatan nyawa orang yang berada di dalam rumah itu. Karena sewaktu-waktu bisa roboh atau ambruk, apalagi saat musim hujan disertai angin kencang. Kita telah berupaya memperhatikan secara serius kondisi masyarakat yang dihidup di bawah garis kemiskinan dengan cara mengusulkan benda rumah ke pihak terkait mulai dari tahun 2019, 2020 dan 2001 lalu, agar mereka bisa tinggal lebih layak namun hingga saat ini belum membuahkan hasil,” ujar Mardiana.
Lanjut Mardiana, pihaknya berharap semua komponen pemerintah lebih peka dengan mengunakan hati nurani memperhatikan kehidupan masyarakat yang ada di bawah. Karena kenyataannya masih banyak rakyat yang hidupnya pas-pasan bahkan dibawa garis kemiskinan. Pemerintah desa terus berupaya agar dari dinas terkait bisa untuk membantu rumah warga kami yang tidak layak huni tersebut masuk dalam program bedah rumah layak huni pada tahun 2023 ini, tandas Mardiana, selaku kepala Desa Kelidang kabupaten Benteng.
Editor : Redaksi.