KilasBengkulu.com Lugas, Tandas, Akurat
Laporan : Edi Yanto
Kamis, 01 September 2022
Kilaas Bengkulu, Utara – Beberapa rekomendasi Tim Badan Kehormatan dewan pada rapat paripurna terkait masalah uang 10 Juta Melibatkan oknum cakades desa Kalai Duai kecamatan Arma Jaya dan anggota dewan fraksi partai golkar Sudarman, S.IP, beberapa waktu lalu, diduga hingga kini belum diproses oleh pimpinan DPRD Bengkulu Utara.
Masalah uang Rp. 10 juta tersebut diduga ada unsur tindak pidana korupsi dengan melakukan suap, gratifikasi atau pungutan liar yang dilakukan oknum anggota fraksi partai golkar komisi III, yang bernama Sudarman, S.IP, tersebut, terkait proses sengketa pilkades serentak tahun 2022, di ajukan beberapa orang ke komisi I kini memasuki babak baru, karena ada pihak melaporkan permasalahan tersebut ke Polda Bengkulu.
Ketua komisi I DPRD Bengkulu Utara Hasdiansyah, dikabarkan telah diminta keterangan oleh tim penyidik Ditreskrimsus Polda Bengkulu pada hari kamis (01/09/2022).
Ketua Komisi I DPRD BU, diduga diperiksa setelah menjadi salah satu korban pecatutan nama yang dilakukan oleh oknum anggota fraksi partai golkar komisi III, yang bernama Sudarman, S.IP, terkait pengambilan uang Rp.10 juta dari salah satu calon kepala desa yang kalah pilkades saat mengajukan laporan atau sengketa ke Komisi I.
Dikonfirmasi, Hasdiansyah, membenarkan dirinya telah di minta keterangan atau dipemeriksa oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Bengkulu.
”Iya benar hari ini, saya telah di minta keterangan pihak Polda Bengkulu. Saya telah memberikan keterangan apa adanya sesuai dengan pemeriksaan Badan Kehormatan (BK) DPRD Bengkulu Utara beberapa waktu lalu, ke tim penyidik,” tandasnya.
Editor : Redaksi.
