Laporan : Redaksi
Jum’at, 18 juni 2021
Kilas Bengkulu, Utara – Menanggapi adanya pengaduan dan santernya pemberitaan dugaan pengancaman yang dilakukan oleh oknum Kades Talang Renah Kecamatan Air Besi, kabupaten Bengkulu Utara (BU) Provinsi Bengkulu, berinisial SR kepada Wartawan pada hari Minggu (13/06) lalu, saat ingin memcoba mengambil liputan kegiatan pembangunan jalan rabat beton di Desa Talang Renah.
Oknum Kades Talang Renah, inisial SR, di minta hak jawabnya dan menceritakan bagaimana kronologis peristiwa kejadian tersebut oleh tim Pengurus organisasi SMSI BU, Mengakui adanya perkataan kasar yang dilontarkan terhadap dua Wartawan, disebabkan emosi, lantaran Wartawan tidak memiliki etika.
“Percakapan dalam Video yang dimiliki Wartawan tersebut benar adanya. Tidak lebih dan kurang seperti yang di video itulah, saya tidak tahu kalau itu Wartawan. Karena tidak minta izin saat masuk ke lokasi kegiatan,” kata Kades di kediamannya, pada hari kamis (17/6/2021).
Lanjut Kades Talang Renah, pada saat peristiwa itu, ia ( SR red), sedang mengawasi orang tengah bekerja, tiba – tiba kedua Wartawan datang, tanpa memperkenalkan diri terlebih dahulu.
“Kedatangan wartawan tersebut saat itu, para pekerja sedang banyak bekerja bahkan ada pula Tim Pelaksana Kegiatan/Tim Pengelola Kegiatan (TPK). Karena Wartawan tersebut tidak pamit atau minta Izin maka timbul emosi saya. Semestinya mereka minta izin, memperkenalkan diri, menyampaikan keperluan. Kalau seperti itu kan enak,” jelasnya.
Sementara, didalam video berdurasi 10.50 detik tersebut sangatlah berbeda sekali apa yang telah disampaikan kepala Desa Talang Renah. Di mana didalam video itu sudah jelas pihak (wartawan red) memperkenalkan diri. Didalam percakapan itupun kepala desa juga sempat menyampaikan tidak takut terhadap wartawan karna kalian (Wartawan) makan nasi. Isi vedeo kurang lebih seperti Ini.
“Apa urusan pihak media memantau proyek DD di Desa saya, apa mau cari masalah, jangan main – main. Jika pekerjaan ini bermasalah leher kalian saya potong. Mau kalian dari media mana saja saya tidak takut, apa urusan kalian kesini, apa kalian mau pulang, apa mau di bacok, lebih baik kalian pulang karena golok saya ada dan saya bawak ,” kata kades didalam video.
Terpisah, kendati demikian, Ketua SMSI Bengkulu Utara, Ismail Yugo melalui Sekretariatnya, Firdaus Efendi dan tim, sangat menyayangkan sikap Kades. Sebab Kades merupakan pamong desa, merupakan contoh bagi masyarakat.
Segala tindakan yang dilakukan oleh kades merupakan panutan masyarakat khususnya di desanya masing – masing. Permasalah kades Desa Talang Renah awalnya persoalan kecil, Kemungkinan hanya miskomunikasi saja, sehingga menjadi blunder saat Ini.
“Kades itu pemuka masyarakat, harus jernih dalam berpikir dan bertindak. Berbagai macam karakter pasti dia temukan sepanjang dia menjadi seorang pamong di desa,” imbuh Efendi akrab di panggil bang pen.
Lanjut Firdaus Efendi, Persoalan ini telah ditangani pihak penegak hukum, semua keputusan ada ditangan Polres Bengkulu Utara, karena sudah masuk ranah laporan yang dilakukan dua Wartawan yang merasa diri mereka terancam.
“Benang merahnya sudah jelas, kemungkinan miskomunikasi awalnya. Sekarang Persoalan Ini sudah di ranah aparat hukum, apapun keputusan dan hasilnya seperti apa, kita hanya, menunggu atau memantau perkembangan tindak lanjutnya saja,” pungkasnya.
Editor : Redaksi.