Laporan : Redaksi
Kamis, 18 Juli 2019
Kilas, Bengkulu – Layak menjadi Gubernur Provinsi Bengkulu dua periode. Pada saat Rohidin Mersyah membuka Festival Bumi Rafflesia (FBR) Tahun 2019 di Sport Center Pantai Panjang Kota Bengkulu, Masyarakat berbondong – bondong datang menghadiri acara tersebut.
Beragam kalangan masyarakat yang hadir hanya untuk menyaksikan secara langsung event yang pertama kali masuk TOP 100 Calendar of Event (CEO) Wonderful Indonesia melalui Kementerian Pariwisata RI.
Event Festival Bumi Rafflesia (FBR) Tahun 2019 ini, mengambil tema nama dari Icon Bengkulu yaitu Bunga Rafflesia. Bahkan acara ini, memiliki banyak serangkaian pertunjukan seni dan budaya khas Bengkulu ditampilkan dengan sangat indah dan memukau diiringi alunan musik daerah Bumi Rafflesia akan menambah suasana pertunjukan menjadi lebih hidup.
Salah satu yang ditampilkan diantaranya Atraksi Dhol, Penampilan Sanggar Malabro, Penampilan Sanggar Puspa Kencana, Penampilan Kesenian 4 Negara, Penampilan Artis Daerah dan lain – lain.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah didampingi Ketua Pelaksana Calendar of Event (CEO) Wonderful Indonesia Esthy Reko Astuty beserta tamu VVIP membuka secara resmi Festival Bumi Rafflesia Tahun 2019 dengan simbol penabuhan alat musik Dol secara bersama – sama.
Ketua Pelaksana CEO Kemenpar RI Esthy Reko Astuty dalam sambutannya mengatakan, sebagaimana arahan dari bapak Presiden Jokowi bahwa tiap event harus dilaksanakan secara profesional dan berstandar internasional dan memiliki dampak ekonomi.
“Tiap event harus memiliki 3 C. Yaitu Creative Value, Commercial Value & Communation Value,” kata Esthy.
Esty juga menambahkan, Festival Bumi Rafflesia sudah masuk Tranding Topic Indonesia ke – 4 saat ini. Tentu, kita harus mengapresiasi keberhasilan ini secara bersama – sama. Sebagai bentuk promosi di Media Sosial.
Selain itu, Ketua Pelaksana COE ini menyampaikan dukungan terhadap agenda Visit 2020 Wonderful Bengkulu. Visit 2020 harus kita dorong agar sukses, tutup Esty.
Kemudian Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah juga menyampaikan prihal pentingnya konsep yang profesional dalam tiap event hingga menggugah masyarakat luar Bengkulu untuk hadir berwisata di Provinsi Bengkulu.
“Percuma hanya menampilkan penampilan – penampilan tiap event jika tidak mendatangkan efek apapun, bahkan tidak mampu mendatangkan wisatawan,” kata Rohidin, (18/7/2019).
Lanjut Rohidin, Idealnya event itu harus memiliki multiplier effect termasuk dampak ekonomi. Sehingga terasa azas mamfaatnya secara luas oleh masyarakat.
Sebelumnya juga disampaikan Kapala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Irsan Setiawan sekaligus Ketua Pelaksana Festival Bumi Rafflesia 2019 bahwa event digelar upaya promosi semua potensi yang dimiliki Bengkulu.
“Melalui pariwisata kita tingkatkan ekonomi masyatakat Provinsi Bengkulu,” kata Irsan.
Festival Bumi Rafflesia (FBR) ini akan berlangsung selama 5 hari dengan berbagai ragam kegiatan diantaranya, Bencoolen Dhol Attraction, Festival Kopi Bengkulu, Bencoolen Ethnic Carnival, NgeTrail Wonderful, Bencoolen Artis & Culture Festival, Seni Lukis, dan Bencoolen INAFACT Fair.
Editor : Redaksi