Laporan : Edi Yanto
Senin, 08 Januari 2024
Kilas, Bengkulu Utara – Era Bupati Ir.H.Mian, diduga ada kasus kecurangan dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk posisi guru di Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara provinsi Bengkulu menjadi sorotan awak media ini.
Informasi yang diterima awak media ini, sumber yang belum ingin namanya ditulis, mengatakan, adanya data pokok pendidik (Dapodik) yang diduga fiktif oleh oknum Dinas terkait, diluluskan Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (P3K), pada tahun 2023.
“Ada dugaan kecurangan penerimaan P3K Formasi Guru pada tahun 2023. Pada era Bupati Ir.H.Mian, akhir tahun 2023 kemaren. Kecurangan tersebut dapat dilihat oknum yang lulus jalur khusus, seharusnya sudah honor 3 tahun, hanya kurang dari 2 tahun bisa lulus. Bahkan ada perangkat desa maupun pendamping PKH juga juga lulus P3K Formasi Guru. Arti kelulusan oknum – oknum tersebut ada dugaan rekayasa persyarakatan serperti Dapodik,” Kata Sumber (8/1/2024).
Lanjut Sumber, pihaknya memiliki bukti adanya dugaan kecurangan penerimaan P3K tahun 2023 kemaren. Dugaan kecurangan penerimaan P3K tahun 2023, sebenarnya juga muncul dari guru honorer lainnya, yang menyatakan bahwa beberapa peserta yang lulus seleksi PPPK guru merupakan staf honorer di tempat lain (Dobel Job). Makanya jika tidak ada halangan besok (Selasa 9/1) kami akan hearing dengan pihak DPRD khususnya komisi 1.
“Harapan kami Bupati jangan hanya sekedar ngomong saja penerimaan P3K tahun 2023 bersih dari KKN. Mohon kiranya Pak Bupati maupun pihak terkait lainnya, dapat secara jujur, transpran dalam penerimaan P3K tahun 2023 kemaren. Disamping itu juga, kami berharap kepada pemerintah daerah dan Bupati dapat mengutakan penerimaan P3K berikutnya, bagi honor Guru yang sudah mengabdi puluhan tahun kayak kami ini,'” tandas Sumber.
Hingga berita ini di terbitkan Bupati maupun dinas terkait yang coba di konfirmasi ke tempat masing – masing sedang tidak berada di tempat, sehingga tangapan maupun hak jawab dugaan kecurangan penerimaan P3K tahun 2023, belum bisa ditulis.
Editor Redaksi.