Laporan : Anel Yadi
Senin, 18 September 2023
Kilas, Bengkulu Tengah – Upaya pencegahan stunting di Desa Temiang kecamatan pagar jati kabupaten Bengkulu Tengah provinsi Bengkulu, melakukan rembuk atau musyawarah edukasi tentang vola makan yang seimbang dan asupan gizi yang cukup pada anak-anak dan ibu hamil, demi pencegahan Stunting. Pertemuan dilakukan pihak pemerintah Desa bersama masyarakat maupun para petugas kesehatan di kantor Desa Temiang hari ini Senin (18/9/2023).
Edukasi tentang pencegahan
stunting dengan cara vola makan yang seimbang dan asupan gizi yang cukup, mengunakan air bersih dan sanitasi yang memadai pada anak-anak dan ibu hamil, dihadiri ibu – ibu kader posyandu, anak – anak, ibu hamil, serta orang terindikasi stunting, camat Pagar Jati Bahbinsa, Bahbinkamtibmas, kepala poskesmas, bidan desa, Dinas terkait dan masyarakat.
Ujang Berita, selaku kepala Desa Temiang mejelaskan terhadap biro media ini, bahwa balita ada di desa Temiang sebanyak 43 dan ibuk hamil 3 orang yang ter indikasi stunting sebelum nya sebanyak 11 orang namun saat ini sudah ada perubahan penurunan menjadi 5 orang. Saat ini sedang terus berupaya agar stunting di Desa Temiang menjadi 0 %.
“Pada acara ini pihak pos kesmas pagar jati akan terus memantau untuk anak, para ibu hamil, para balita dan anak terindikasi stunting. Tentu kami terus akan berupaya mengurangi jumlah stunting hingga menjadi 0%, terindikasi stunting pada anak – anak kedepannya, guna untuk masa depan anak – anak yang lebih baik. Untuk itu kami berharap semua warga bisa mengikuti program pemerintah pusat, daerah hingga Desa dalam memberantas stunting,” kata Ujang Berta . selaku kepala Desa Temiang kabupaten Bengkulu Tengah.
Lanjut Ujang Berita, untuk penanganan stunting dapat dimulai dari penataan sarana prasarana, kebersihan lingkungan, asupan makanan yang bergizi, serta mendapat perhatian secara khusus dalam penanganan stunting oleh kader pemberdayaan di desa. Lewat rembuk stunting Desa, seluruh pemangku kepentingan hendaknya dapat secara bersama merumuskan langkah – langka yang perlu di upayakan dalam pencegahan maupun penanganan stunting termasuk bekerja sama dengan dinas layanan kesehatan terkait.
“Tentu dalam upaya penurunan stunting kita dapat mulai dari pengaktifan kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh unsur desa. Walaupun pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun pemerintah Desa setegah mati berupaya mengatasi stunting tampa ada kesadaran masyarakat dalam vola menjaga kesehatan tarhadap kehamilannya maupun anak – anak, tentu program ini lambat untuk diatasi, maka karena itu kesadaran masyarakat sangat di perlukan,” ucap Ujang.
Pantauan pihal media ini selain rembuk mengatasi stunting Desa Temiang juga membagilan BLT-DD tahap tiga bulan 7/8/9/2023. Ada sebanyak 20 kepala kelurga yang terdaftar mendapatkan BLT-DD.
“Betul, tadi kita juga menyalurkan BLT-DD tahap ke Tiga. Harapan saya bantuan tersebut dapat di gunakan dengan sebaik – baiknya dan di pergunakan sesuai kebutuhan rumah tangganya masing – masing. Dalam kesempatan yang baik ini juga, saya menghimbau terhadap warga agar waspada dan berhati-hati saat menyalakan api di musim kemarau saat ini. Bagi warga yang merokok di saat membuang puntung rokok pastikan api puntung rokoknya sudah mati, untuk saling menjaga dari musibah kebakaran yang dapat merugikan kita semua,” tandas Ujang Berita.
Editor : Redaksi.