Laporan: Anel Yadi
Kamis 10 Agustus 2023
Kilas, Bengkulu Tengah – Upaya pencegahan stunting di Desa Kertapati Mudik kecamatan Pagar Jati kabupaten Bengkulu Tengah provinsi Bengkulu, melakukan rembuk atau musyawarah edukasi tentang pola makan yang seimbang dan asupan gizi yang cukup pada anak-anak dan ibu hamil, demi pencegahan Stunting. Pertemuan dilakukan pihak pemerintah Desa bersama masyarakat maupun para petugas kesehatan di Posyandu Desa Kertapati Mudik hari Rabu (9/8/2023).
Edukasi tentang pencegahan
stunting dengan cara pola makan yang seimbang dan asupan gizi yang cukup, mengunakan air bersih dan sanitasi yang memadai pada anak-anak dan ibu hamil, dihadiri ibu – ibu kader posyandu, 50 anak – anak, 5 orang ibu hamil, serta 4 orang terindikasi stunting.
Baihaki, selaku kepala Desa Kertapati Mudik terhadap biro media ini mengatakan, pihak pemerintah desa bersama ibu – ibu kader posyandu dan masyarakat melalukan acara musyawarah edukasi pencegahan stunting dengan peningkatan akses pada air bersih dan sanitasi yang memadai, menjaga pola makan yang seimbang dan asupan gizi yang cukup pada anak-anak serta ibu hamil. Peningkatan akses pada layanan kesehatan, termasuk pemeriksaan rutin dan imunisasi bagi anak-anak.
“Pada acara ini pemerintah desa juga membagikan makanan tambahan untuk para ibuk hamil serta para balita dan anak terindikasi stunting. Pada awalnya ada 6 orang anak yang terindikasi stunting di Desa Kartapati Mudik, setelah dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah desa bersama dengan tim kesehatan, telah turun menjadi 4 orang per hari ini. Tentu kami terus akan berupaya mengurangi jumlah stunting hingga menjadi 0% terindikasi stunting pada anak – anak kedepannya, guna untuk masa depan anak anak yang lebih baik. Untuk itu kami berharap semua warga bisa mengikuti program pemerintah pusat, daerah hingga Desa dalam memberantas stunting ini,” kata Baihaki selaku kepala Desa Kertapati Mudik kabupaten Bengkulu Tengah.
Lanjut Baihaki, untuk penanganan stunting dapat dimulai dari pemetaan sasaran secara partisipatif terhadap warga desa yang terindikasi perlu mendapat perhatian dalam penanganan stunting oleh kader pemberdayaan di desa. Selanjutnya lewat Rembuk Stunting Desa, seluruh pemangku kepentingan di desa merumuskan langkah yang diperlukan dalam upaya penanganan stunting termasuk bekerja sama dengan dinas layanan kesehatan terkait. tandasnya.
“Tentu dalam upaya penurunan stunting kita dapat mulai dari pengaktifan kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh unsur desa. Walaupun pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun pemerintah Desa setegah mati berupaya mengatasi stunting tampa ada kesadaran masyarakat dalam pola menjaga kesehatan tarhadap kehamilannya maupun anak – anak, tentu program ini lambat untuk diatasi, maka karena itu kesadaran masyarakat sangat di perlukan,” tandasnya.
Editor : Redaksi.