Laporan : Anel Yadi
Kamis, 27 Juli 2023
Kilas, Bengkulu Tengah – Belum adanya perhatian pihak pemerintah daerah kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) provinsi Bengkulu, terkait membantu masalah warga miskinan Ekstrem atas nama Susilawati (30 Tahun) Desa Pagar Agung kecamatan Meringi Sakti dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti tempat tinggal, air bersih, kesehatan, pendidikan dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial, akhirnya Diambil Ahli Pemerintah Desa. Hal ini diketahui saat pihak media ini melakukan investigasi pada hari kamis (27/07/2023).
Rudi Hartono, selaku Kepala desa Pagar Agung, membenarkan pihaknya saat ini sedang berupaya semaksimal mungkin membantu warga – warga miskinan Ekstrem. Salah satu bukti nyata yang dilakukan hari ini (Kamis red), membagun rumah tidak layak huni yang dimiliki, Susilawati (30 Tahun) berstatus janda memiliki 2 anak, 1 yang masih balita.
“Salah satu rumah warga yang tergolong miskin ekstrem sudah tidak layak huni lagi, milik ibu Susilawati, hingga saat ini belum dibagun pihak pemerintah daerah maupun dinas terkait. Padahal proposal usulan untuk mendapat bantuan bedah rumah sudah lama disampaikan, namun hingga kini belum ada tanggapan maupun kepastian untuk direhap,” kata Rudi Hartono.
Lanjut Rudi, karena rumah Susilawati, sudah sangat memprihatinkan, baik terkait kesehatan dan keselamatannya maka pemerintah desa melalui Dana Desa sebesar Rp.10 Juta, melakukan gotong royong membangun rumah layak huni seluas 4×6 meter.
“Kami dari pemerintah desa bersama masyarakat pada hari ini, mulai bergotong royong membagun rumah tidak layak huni, bahkan sudah roboh milik Susilawati. Dana yang di sediakan dari Desa sebesar Rp 10 Juta, untuk membeli matrial bangunan, seperti kayu, atap, paku maupun bahan-bahan yang diperlukan. Hingga saat ini kami dari pemerintah Desa Pagar Agung masih tetap berharap kepada pihak pemerintah daerah maupun provinsi, untuk dapat membantu membedah rumah tidak layak huni milik warga lainnya.
Beberapa tahun yang lalu pihak Pemerintah Desa Pagar Agung telah mengajukan proposal bantuan bedah rumah sebanyak 20 unit ke pemerintah daerah pemkab Bengkulu Tengah. Namun sangat disayangkan terjadi bencana Covid-19 ketika itu, hingga tertunda dan tidak direalisasi sampai saat ini,” kata Kades.
Susilawati (30 Tahun), janda 2 anak yang sehari – hari bekerja sebagai buruh tani, hari ini sangat merasa senang sekali karena pihak pemerintah desa yang dipimpin Rudi Hartono, bersama masyarakat bahu membahu bergotong royong membangun rumahnya.
“Saya ucapkan ribuan terimakasih terhadap pak Kades maupun masyarakat lainnya, yang telah membantu untuk membagun rumah kami yang sudah rapuh serta beberapa bagian telah roboh tersebut. Sebagai buruh tani harian kadang – kadang miliki pekerjaan kadang – kadang tidak, yang mencari makan 2 anak, tentu saya tidak mampu merehap rumah ini. Oleh karena itu, segala kebaikan semua pihak, tentu tidak dapat saya balas, hanya do’a yang bisa saya sampaikan semoga selalu sehat, diberikan rezeki, dan amalnya diterima oleh allah bagi orang-orang telah membantu kami,” kata Susilawati.
Hingga berita ini di terbitkan hak jawab pemkab Bengkulu Tengah belum diperoleh, Besar harapan pihak media ini, pihak – pihak terkait dapat memberikan hak jawabnya, terkait kurang adanya perhatian, maupun tindakan cepat dan tepat oleh pemerintah daerah terhadap warga miskin ekstrem.
Editor : Redaksi.