Laporan : Tasman. P
Jum’at 16 Juni 2023
Kilas, Bengkulu Kaur – Jalan merupakan sarana vital, karena tanpa adanya prasarana infrastruktur jalan yang bagus dan memadai proses transportasi tidak dapat berjalan dengan baik, terutama untuk alat angkutan via darat. Seperti infrastruktur jalan provinsi yang berlumpur sudah kesulitan dilalui oleh kendaraan roda empat di kabupaten Kaur provinsi Benglulu, yang terletak di wilayah kecamatan Maje.
Rusaknya jalan provinsi Bengkulu di Kaur menjadi keluhan banyak warga. Apa lagi ketika masyarakat ingin membawa salah satu warga Desa Tanjung Aur, yang sedang mengalami sakit parah untuk berobat ke puskesmas tidak dapat mengunakan kendaran roda empat, terpaksa secara gotong royong mengunakan kendaraan sepeda motor dengan melewati rintangan – rintangan ekstrem. Bahkan, rombongan sanak familinya yang mengiringi, sembari menangis harus berhati-hati ketika melewati jalan penuh lumpur dan licin tersebut, pada hari jum’at (16/6/2023)
Warga Desa Tanjung Aur, yang mengalami sakit tersebut diketahui bernama Jariyah (70 Tahun), sebelumnya di bawak ke Puskesmas Maje di rujuk ke Puskesmas Linau, dari puskesmas Linau dirujuk kembali ke RSUD kabupaten Kaur, demi mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi.
Riadi, Kades Tanjung Aur, membenarkan salah satu warganya yang mengalami sakit cukup parah dibawak mengunakan sepeda motor, akibat jalan provinsi yang sudah mengalami kerusakan cukup ekstrem.
“Benar pak, Saat ini yang bersangkutan telah dirujuk ke RSUD Kaur, kondisi beliau koma, penyebabnya karena hepertensi dan jatuh dari rumahnya. Saat dibawak ke Puskesmas mengunakan sepeda motor akibat jalan provinsi tersebut silit di lalui oleh kendaran roda empat karena mengalami kerusakan cukup ekstrem, apalagi musim hujan saat ini,” ujar Riadi selaku kades Tanjung Aur.
Lanjut Riadi, pihaknya berharap kepada pemerintah provinsi Bengkulu melalui dinas terkait untuk dapat sesegera mungkin menggarkan memperbaiki infrastruktur jalan yang sudah mengalami rusak ekstrem tersebut, setidaknya melalui APBD Perubaha tahun 2023 ini.
“Salah satu faktor lambatnya kemajuan di beberapa daerah kami, terkait Prasarana infrastruktur jalan yang masih banyak mengalami rusak parah (Ekstrem) belum diperhatikan secara serius oleh pemerintah provinsi, sehingga proses transportasi baik roda dua, maupun roda empat, tidak dapat berjalan dengan sempurna, ditambah lagi jarak tempuh dari Desa ke Puskesmas cukup jauh, lebih kurang mencapai 15 KM,” Ucapnya.
Soher, yang menyaksikan kejadian warga sakit parah di bawak mengunakan kendaraan motor tersebut, mengatakan “Akibat kondisi jalan rusak ekstrem tersebut, sangat menyedihkan, memprihatinkan, ataukah negeri ini, hanya negeri janji – janji politik saat memerlukan suara rakyat saja“, tandasnya.
Editor : Redaksi