Laporan : Tasman. P
Selasa, 21 maret 2023
Kilas, Bengkulu Kaur – Pekerjaan paket proyek jalan nasional yang terletak di sekitar wilayah
Desa Tanjung Bunga, Desa Selasih, Desa Suka Bandung dan Desa Sedaya Baru kabupaten Kaur, dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Bengkulu tahun 2023, yang sedang berjalan saat ini dikeluhkan banyak warga.
Pasalnya proyek tersebut tidak terlihat adanya papan proyek bahkan saat pihak perusahan melaksanakan pekerjaan pengupasan aspal untuk memasang batu split tidak dilakukan penyiraman, sehingga jalan berdebu mengganggu aktifitas serta kesehatan warga.
Keluhan dampak debu proyek jalan dari Dinas PUPR provinsi ini, di sampaikan oleh warga ke berbagai media. Salahsatunya Sismawati, warga Desa Tanjung Bunga, mengatakan, saat ini warga khususnya Desa Tanjung Bunga terkena hujan debu akibat adanya perbaikan jalan yang tidak di siram oleh pihak perusahaan.
“Kita sangat menyambut baik adanya perbaikan jalan tersebut, namun kami meminta dari pihak pengawas dari dinas yang bersangkutan benar – benar turun kelapangan, untuk dapat mengatasi debu-debu tebal akibat proyek tersebut, yang dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan warga. Setidaknya pihak perusahaan melakukan penyiraman sehari tiga kali. Akibat debu dari proyek ini warga sudah banyak terkena batuk filek, apalagi jalan selalu ramai dilalui kendaraan mengingat situasi saat ini cuaca panas kami susah untuk beraktifitas berjualan depan rumah dan duduk didepan teras,” kata Sismawati
Sementara Kepala Desa Tanjung Bunga, Rislan, membenarkan adanya keluhan warga terkait persoalan debu proyek jalan nasional dari anggaran Dinas PUPR provinsi tersebut.
“Masyarakat sudah banyak mengeluh masalah debu yang sangat membahayakan kesehatan masyarakat karena sudah menimbulkan penyakit batuk, flu cukup serius, mohon kiranya dari dinas terkait benar – benar mengawasi, hingga memberikan keselamatan warga. Masyarakat saya (Desa Tanjung Bunga red), pernah minta ganti rugi dapak debu itu, ke Kades, tapi saya bingung bagaimana cara mengatasi persoalan ini. Mohon kepada pihak terkait supaya dapat mengatasi debu demi kesehatan maupun keselamatan warga yang terkena dampak debu jalan yang dibangun,” harap Rislan.
Lanjut Rislan, semenjak proyek ini mulai berjalan, nyaris setiap hari rumah-rumah warga penuh dengan debu. Terpaksa rumah saya pun pintunya sering ditutup untuk menghindari debu memenuhi di dalam rumah, tandasnya.
Mardi, yang ada di lokasi proyek mengaku dari perusahaan PT. RDS, pelaksana proyek, mengatakan dalam waktu dekat ini, pihaknya siap melakukan penyiraman secara rutin.
“Pihak kami dari PT RDS siap melakukan penyiraman secara rutin. Akibat debu yang di keluhkan warga tersebut,” kata Mardi.
Editor : Redaksi.