Laporan : Edi Yanto
Selasa, 06 Februari 2023
Kilas, Bengkulu Utara – Kepedulian pemerintah Desa (Pemdes) Tanjung Karet kecamatan Air Besi, terkait kesulitan para petani untuk mengeluarkan hasil bumi, akibat satu – satunya jembatan gantung sebagai akses transportasi terputus sejak Agustus 2022 lalu karena banjir. Terus menjadi program pioritas Kepala Desa Sarkawi, S.Pd, M.Ikom.
Terhadap awak media ini, Sarkawi, mengatakan, sepanjang lebih kurang 15 Meter jembatan gantung Desa Tanjung Karet yang rusak akibat banjir tahun lalu, mengakibatkan hapir 80 persen warga petani menggunakan transportasi tersebut, mengalami kesulitan mengeluarkan hasil produksi perkebunan, seperti hasil getah karet dan buah tandan kelapa sawit.
“Jembatan gantung yang rusak tersebut, merupakan akses utama aktivitas perkebunan warga. Ada 280 kepala keluarga, atau sekitar 80%, warga mengantungkan hidup terhadap transportasi jembatan gantung tersebut.
Sejak jembatan itu rusak, tidak kunjung diperbaiki pihak terkait, warga harus bertaruh nyawa menyebrangi sungai untuk mengeluarkan hasil produksi perkebunannya,” ucap Sarkawi. (06/2/2023).
Lanjut Sarkawi, menyikapi kesulitan warga, pihak pemerintah Desa Tanjung Karet telah mengajukan proposal perbaikan Jembatan ke Pemkab Bengkulu Utara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dengan harapan akses transportasi utama warga petani ini segera dapat diperbaiki.
“Kasiahan lihat warga yang mau mengakut hasil pertaniannya. Ingin memperbaiki melalui DD takut tidak tercukupi dan bermasalah di kemudian hari. Proposal permohonan perbaikan Jembatan ke Pemkab Bengkulu Utara telah kami ajukan namun hingga kini belum diperbaiki. Tidak menutup kemungkinan melalui pemerintah Desa, akan mengajukan proposal juga ke pemerintah pusat dalam waktu dekat ini, supaya bisa cepat diperbaiki,” tandas Sarkawi.
Editor : Redaksi.