Laporan : Edwar Mulfen
Senin, 31 Oktober 2022
Kilas Bengkulu, Lebong – Bupati Kabupaten Lebong provinsi Bengkulu, Kopli Ansori, diwakili Wakil Bupati Drs.Fahrurrozi, M.Pd didampingi Ketua DPRD Carles Ronsen, S.Sos bersama dengan unsur Forkopimda membuka dan menghadiri prosesi adat rejang di wilayah setempat yaitu Kedurai Muang atau Mbes Apem, di Bnei Libea/Sabo, bertempat di Desa Bungin Kecamatan Bingin Kuning, pada hari senin (31/10/2022).
Prosesi Kedurai Muang/Mbes Apem, di Bnei Libea/Sabo tersebut merupakan salah satu tradisi adat istiadat yang menjadi budaya kabupaten Lebong yakni Kedurai Muang/Mbes Apem di tempat yang dikeramatkan (pasir lebar sabo/benei libea) Desa Bungin kecamatan Bingin Kuning. Adat kebudayaan ini dilaksanakan setiap tahun, sebagian masyarakat sekitar wilayah kecamatan Bingin Kuning sebagai bentuk kepatuhan masyarakat terhadap peranan para leluhur dalam menata system dan sinkronisasi antara manusia dan alam.
Wakil Bupati Lebong, Drs.Fahrurrozi, pada sambutannya mengatakan, dalam menjaga dan melestarikan Adat atau Kebudayaan adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan karena merupakan cerminan masyarakat yang memiliki Etika serta adab untuk menghargai peranan para leluhur.
“Mari kita jaga dan lestarikan adat atau kebudayaan yang diwariskan oleh para leluhur sebagai penghormata sekaligus penghargaan kita sebagai generasi penerus yang memiliki etika serta adab,” ujar Wabup Lebong.
Sementara ketua Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten Lebong, Carles Ronsen, dalam kesempatan ini juga menyebutkan, sebagai generasi penerus harus tahu serta paham akan sejarah baik sejarah ditingkat nasional, provinsi maupun ditingkatk daerah termasuk tentang adat istiadat maupun kebudayaan warisan para leluhur, salah satunya seperti kedurai Muang atau Mbes Apem yang kita gelar atau laksanakan saat ini.
“Kita harus bangga dengan adat maupun kebudayaan kita, artinya harus kita jaga dan lestarikan karena ini sangat penting sehingga generasi setelah kita nanti juga paham akan nilai-nilai sejarah maupun adat istiadat ataupun kebudayaan warisan para leluhur,” pungkas ketua DPRD kabupaten Lebong, Carles Ronsen.
Editor : Redaksi.