Era Bupati Kopli Optimis Masyarakat Petani Lebong Sejahtera, Ini Saran Dan Penjelasannya Terkait Program MT II

Laporan : Edwar Mulfen

Rabu, 12 Oktober 2022

Kilas Bengkulu, Lebong – Tampaknya keberhasilan pemerintah kabupaten Lebong provinsi Bengkulu dalam mengupayakan tanam dan panen padi dua kali selama satu tahun (MT-II) benar-benar terwujud bahkan dapat dikatakan sukses. Keberhasilan beberapa program MT-II pada era Bupati Kopli Ansori, mulai terlihat kejayaan, kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat di Lebong, dimana daerah ini diketahui pernah menyandang predikat sebagai salahsatu daerah penghasil padi atau lumbung pangan provinsi Bengkulu, walaupun sistem tanamnya satu kali satu tahun ketika itu.

Gagasan cemerlang program pemkab Lebong dibawah pemerintahan Bupati Kopli, dengan mengubah sistem tanam dan panen satu tahun satu kali, menjadi tanam dan panen padi dua kali selama satu tahun (MT-II), terlihat berhasil dibeberapa lokasi. Buktinya, Bupati Kopli bersama jajaran dan masyarakat Lebong beberapa kali pernah menggelar panen padi MT-II diberbagai tempat yang berbeda baik di desa maupun di kecamatan, seperti di Desa Kota Baru, Kecamatan Uram Jaya, di Desa Danau Liang, Kecamatan Lebong Tengah dan di Desa Talang Leak II bagian seberang Sungai Ketahun kecamatan Bingin Kuning, dan hari ini Rabu (12/10/22) di Desa Nangai Tayau, kecamatan Amen.

Bahkan informasi dari tim Bupati sebentar lagi jika tidak ada halangan pemerintah kabupaten Lebong akan menggelar panen raya, di Desa Talang Leak II dengan luas hamparan sekitar 100 hektar, pada tanggal 20 Oktober 2022 ini.

Kunjungan Bupati Kopli Ansori, didampingi tim dalam meninjau panen padi MT-II di Desa Nangai Tayau, Kecamatan Amen (12/10), membuktikan bahwa kewatiran masyarakat terkait adanya keraguan atau opini dan sepekulasi kegagalan program MT-II terkait hama tikus oleh beberapa pihak, sama sekali tidak benar. Bahkan uji coba hamparan sawah seluas 2 hektar milik UPTD BBI Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong dilokasi terpisah, mampu panen dengan hasil yang maksimal, apalagi jika masyarakat mau melakukan tanam padi secara serentak dengan luas ribuhan hektar nantinya.

Selama ini, memang ada keraguan dan ketakutan masyarakat, jika luas hamparan pertaniannya sedikit di lokasi yang terpisah program MT-2 bisa gagal, karena akibat berbagai hama termasuk hama tikus. Tapi, Alhamdulillah Setelah diuji coba pihak Disperkan hasil padinya normal dan bisa panen dengan memuaskan, jika tidak percaya silahlan lihat sendiri,“ujar Bupati Kopli.

Lanjut Bupati Kopli, melihat potensi dan peluang dimana hamparan persawahan wilayah kabupaten Lebong yang sangat luas, diyakini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat salah satunya melalui program MT-II.

Saya Optimis Program MT II bisa berhasil di Lebong, melihat dari luasnya hamparan persawahan wilayah ini. Hari ini saya bersama tim melihat secara langsung panen padi di Desa Nangai Tayau, padinya normal dan tidak ada kendala. Bahkan hasilnya dua kali lipat dari hasil MT-1, semoga di tahun-tahun berikutnya progam MT-II ini akan menjadi motivasi bagi masyarakat Lebong khususnya para petani padi, sehingga tidak ada lagi hamparan persawahan yang tidak dioptimalkan dengan baik, karena melalui program MT-II ini insyaallah masyarakat Lebong akan menjadi bahagia dan sejahtera. Walaupun ada kendala ataupun belum berhasil jangan mudah putus asa, untuk terus mencoba dengan mengikuti penyuluhan – penyuluhan dari berbagai pihak, agar lahan-lahan warga dapat dimanfaatkan dengan optimal,” Pungkas Bupati Kopli Ansori.

Editor : Redaksi.

Baca Juga

Masyarakat Desa Susup Menerima Bantuan Program ketahanan Pangan 2024, Ini Harapan Berlian Selaku Kades

Laporan : Anel Yadi Kamis, 21 November 2024 Kilas, Bengkulu Tengah – Pemerintah desa Susup kecamatan Merigi Sakti kabupaten …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *