Laporan : Edi Yanto
Jum’at, 05 Agustus 2022
Kilas Bengkulu, Utara – Dugaan skandal yang melibatkan oknum anggota DPRD kabupaten Bengkulu Utara (BU) provinsi Bengkulu, dari fraksi Partai Golkar (Sudarman, S.IP, red) yang meminta uang sebesar Rp. 10 juta, dari salah satu oknum Cakades Kalai Duai kecamatan Arma Jaya, yang bernama, Hirmantoni, dalam upaya ikut campur penyelesaian sengketa Pilkades di ajukan beberapa pihak ke lembaga DPRD BU di komisi 1, masih dalam proses pihak Badan Kehormatan (BK).
Sebelumnya hasil pemeriksaan tim BK, terhadap Hirmantoni, telah mengakui kebenaran informasi uang sebesar Rp. 10 juta melibatkan oknum anggota Dewan dari fraksi partai Golkar tersebut.
Informasi terbaru dari tim BK, saat ini pihaknya sedang melakukan pengumpulan semua keterangan – keterangan dari pihak terkait yang sudah diperiksa.
“Dalam beberapa hari ini kita mengumpulkan semua keterangan dari berbagai pihak terkait. Muda – mudahan senen besok (8/8) sudah selesai semua, sehingga terangkum dalam sebuah keputusan BK untuk disampaikan ke pimpinan DPRD Bengkulu utara. Untuk di bawak pada rapat bamus. Harapan kita selasa (9/8) bisa digelar rapat paripurna dari hasil kerja BK dalam permasalahan tersebut,” ujar Ketua BK DPRD BU, Aliantor Harahap, melalui WhatsApp, Jum’at (05/8/2022).
Lanjut ketua BK, setelah dilakukannya rapat paripurna pada hari selasa (09/8), tentu pihak BK akan menyampaikan secara terbuka terhadap publik tentang hasil dari kerja BK tersebut.
“Usai rapat Paripurna hari Selasa lusa, tim BK akan menyampaikan secara terbuka terhadap publik tentang hasil dari kerja BK. Apakah saat rapat paripurna nanti dilakukan secara tertutup atau terbuka tentu ranahnya pimpinan rapat. Namun kita lihat saja perkembangannya pada hari Selasa tersebut secara bersama – sama,” tandas ketua BK.
Masalah ini sebelumnya, saudara Sudarman, S.IP, di pemeriksaan pihak BK, tidak mengakui keterlibatan dirinya, sehingga bertentangan dengan keterangan pihak lainnya terhadap tim BK.
Sementara Ketua DPRD BU, Sonti Bakara, S.H, coba untuk di konfirmasikan, apakah rapat paripurna hasil kerja tim BK hari Selasa (9/8), dilakukan tertutup, yang kurang mau transparans terhadap publik atau sebaliknya dilakukan secara terbuka agar menjadi transparan, hingga berita ini di terbitkan ketika di konfirmasi melalui WhatsApp belum memberikan hak jawab.
Editor : Redaksi..