Laporan : Edi Yanto
Jum’at, 28 Juli 2022
Kilas Bengkulu, Utara – Usai pihak Badan Kehormatan (BK) DPRD kabupaten Bengkulu Utara, yang di komandoi oleh, Aliantor Harahap, SE, memeriksa oknum anggota dewan yang bernama Sudarman, S.IP, masalah dugaan uang sebesar Rp. 10 juta, dari “HT” selaku cekades yang kalah pada laga pilkades di desa Kalai Duai kecamatan Arma Jaya beberapa waktu lalu.
Uang tersebut diduga akan digunakan Oknum anggota dewan untuk membantu “HT” dalam mempengaruhi keputusan pihak komisi 1, membahas penyelesaikan sengketa pilkades yang di ajukan. Kuat dugaan uang tersebut ditolak pihak komisi 1 maka dikembalikan lagi ke HT, hingga menjadi kosumsi publik saat ini.
Aliantor, selaku ketua BK bersama anggotan Hotman Sihombing, dan Selamun, telah bekerja sesuai dengan aturan yang ada. Bahkan telah memanggil pihak tertentu, termasuk Sudarman, S.IP, sebagai pelaku yang terlibat langsung terkait uang Rp.10 juta, hingga mencoreng lembaga DPRD maupun partai yang bersangkutan.
“Pemeriksaan kemaren, tepatnya hari kamis (28/7), terhadap pak Sudarman, S.IP, selaku anggota komisi III, secara emosi membantah semua isu yang berkembang. Maka kita dari BK, hari ini, Jum’at (29/7) sekitar pukul 10 : 00, Wib, sengaja mengundang Waka I, sekaligus menjabat Ketua DPD I Golkar BU, bersama Ketua Komisi 1, untuk dimintai keterangannya,” jelas Aliantor, Hotman Sihombing, dan Selamun.
Lanjut Tim BK, hasil keterangan Ketua DPD II partai Golkar BU dan Ketua Komisi 1, disimpulkan semua peristiwa yang dilakukan oleh Pak Sudarman dan HT, merupakan Fakta. Sebab sebelum berkembangnya isu ini, perbuatan tersebut diakui oleh pak Sudarman, terhadap Ketua DPD II partai Golkar BU, hingga berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
“Terkait publikasi semua media, masalah uang sebesar Rp. 10 juta, yang melibatkan pak Sudarman dan Cakades desa Kalai Duai inisial “HT” Merupakan Fakta. Bahkan sempat diakui yang bersangkutan terhadap Ketua DPD II partai Golkar BU. Muda-mudahan 1 minggu kedepan dapat disimpulkan, semua akan dibuka sacara transprans dan seterang – terangnya terhadap publik, agar tidak menjadi bola liar lagi,” tandasnya.
Editor : Redaksi.