Laporan : Edwar Murpen
Selasa, 26 Juli 2022
Kilas Bengkulu, Lebong – Menyikapi surat Badan Nasional Penanggulangan Bencana nomor B-239/BNPB/DII/BP.03. 02/07/2022, tanggal 14 Juli 2022, terkait peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman banjir dan gerakan tanah (Longsor) periode bulan Juli 2022.
Pemerintah kabupaten Lebong provinsi Bengkulu, melalui kepala BPBD setempat, yang disampaikan,Tantomi, Sp, Kabid kesiap siagaan Hendara, S.Sos, menghimbau, masyarakat untuk mewaspadai terjadinya bencana alam.
“Ketika terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang kami meminta masyarakat untuk segera menghubungi pihak BPBD. Hal itu sebagai upaya preventif kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan yang dapat terjadi ,”ujar Kabid kesiapsiagaan BPDB kabupaten Lebong, Hendra, S.Sos, terhadap biro media ini diruang kerjanya, Selasa (26-07-2022).
Lanjut Hendra menambahkan, berdasarkan perkembangan cuaca BMKG stasiun meteorologi Fatmawati Soekarno Bengkulu, pertanggal 26-28 Juli 2022, terdapat sirkulasi angin dibarat Sumatera sehingga menyebabkan adanya belokan angin diwilayah Bengkulu dan juga terdapat suplai uap air dari samudra Hindia kewilayahan Sumatra bagian barat yang signifikan.kelembapan udara yang basah dari lapisan bawah hingga atas,serta labilitas udara yang cukup kuat pada atmosfer wilayah Bengkulu sehingga dapat menyebabkan adanya potensi pembentuk awan hujan merata hampir di seluruh wilayah Bengkulu pada hari pertama dan ada penurunan dihari kedua dan ketiga,jelasnya.
“Melihat letak geografis Kabupaten lebong yang terdiri dari, dataran, lereng dan pegunungan serta dikelilingi sungai tentu saja menjadi sangat dominan terjadi bencana. dua bencana yang harus kita sikapi dan siap siaga yaitu banjir dan longsor,” ujarnya.
Meski demikian pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak panik ketika ada tanda-tanda yang menghawatirkan dan meminta masyarakat untuk mengutamakan keselamatan disamping barang berharga.
Dan meminta semua pihak dan masyarakat untuk saling bahu membahu mengantisipasi bencana sedini mungkin,serta berupaya untuk melakukan tindakan preventif kesiapsiagaan darurat bencana dengan menghubungi BPBD melalui pemerintah desa dan kecamatan, sehingga upaya-upaya penanganan dapat segera dilakukan.
Selanjutnya dalam menghadapi musim penghujan agar hal-hal yang tidak diinginkan (bencana-red), Hendra mengajak masyarakat untuk membersihkan sampah yang berserakan serta menggalakkan gerakan kebersihan dilingkungan sekitar agar saluran air tidak tersumbat. demikian Hendra.
Editor : Redaksi.