Laporan : Edi Yanto
Rabu, 27 April 2022
Kilas Bengkulu, Utara – Satu bundel data, terdiri dari sepuluh (10) lebar dugaan kelicikan atau rekayasa perubahan struktur pengurus dewan pimpinan cabang (DPC) partai demokrasi perjuangan (PDI-P) daerah kabupaten Bengkulu Utara (BU), yang di Ketuai oleh Bupati Ir.H.Mian, belum dapat diterima pihak DPP, hingga dilakukan rapat tingkat DPD provinsi Bengkulu, yang belum di selesaikan pihak DPC BU, terkait ada anggota yang baru bisa langsung masuk pada struktur strategis tinggat DPC, seperti anak bisan Bupati Mian, Harmedi Rian dasukan sebagai Bendahara DPC dan bidang Wakil ketua yang lainnya, hingga menyingkirkan orang – orang lama.
Diketahui adanya undangan rapat mendadak, di detik-detik menjelang lebaran idul fitri 1443 H, ketika banyak para pengurus sedang sibuk mempersiaplan menyambut hari leban dan ada yang telah pulang mudik. Kuat dugaan Ketua DPC PDI-P BU, Ir.H. Mian, mengambil langka rapat konsulidasi di kediaman pribadinya, mulai pukul 14 : 00 hingga 17 : 00, Wib, untuk menginterpensi bagi pengurus yang hadir memuluskan langka politiknya dalam memperjuangkan orang baru masuk di pengurus utama, seperti nama anak besannya Harmedi Rian, digadangkan sebagai Bendahara DPC dan Isteri maupun adek Isteri Bupati Ir.H. Mian, menjadi wakil ketua bidang yang lainnya.
Sebelumnya Bupati Ir.H.Mian yang sulit untuk di konfirmasi, memberikan hak jawab, usai rapat paripurna di DPRD BU, dengan mengatakan, tidak usah konfirmasi terkait masala ini, karena urusan internal partai.
“Tidak usah konfirmasi masalah itu la, karena urusan internal, nanti juga akan kita bereskan. Tanyakan, saja soal rapat paripurna barusan, Baru saya jelaskan,” kata Bupati Ir.H.Mian, usai menghadiri rapat paripurna di DPRD BU pada selasa (20/04/2022), lalu.
Berkembangnya, informasi dugaan masalah internal DPC PDI-P Bengkulu Utara hingga saat ini, Bupati Ir.H. Mian, semakin sulit untuk di minta hak jawabnya, sehingga pihak media ini ingin menulis berita, Berdasarkan fakta, beribang sedikit mengalami kesulitan.
Terkait udangan rapat konsulidasi partai DPC PDI-BU, yang Akan dilaksanakan di kediaman pribadi Ir.H.Mian, di kecamatan Ketahun besok, hari kamis (28/04/2022), Safriyanto Daud, selaku Salah satu senior pengurus partai mengatakan, rapat konsulidasi itu tidak etis dan tidak elok. Kalau Mian, selaku ketua berniat baik kenapa tidak mau diselesailan dari kemaren.
“Tidak etis dan tidak elok jika Ketua DPC PDI-P Bengkulu Utara, (Ir.H.Mian red) kalau berniat menyelesaikan masalah dengan baik, rapat mendadak di kediaman pribadinya. Mengapa tidak dilakukan rapat konsulidasi setelah rapat di DPD Provinsi waktu itu. Hendaknya terkait organisasi besar seperti, partai PDI-P yang kita cintai dan besarkan secara bersama-sama ini, ketika ada yang perlu dibahas, harus dibuat dibicarakan bersama dulu, bukan dilakukan rapat waktu yang sudah mepet menjelang hari raya lebaran idul fitri seperti saat ini. Apalagi rapat konsulidasi dibungkus dengan kegiatan sosial, yang memecahkan kosentrasi pokok yang akan di bahas nantinya,” jelas Syafrianto Daud.
Lanjut yang akrab dipanggil Yanto Daud, yang juga mantan ketua DPRD Bengkulu Utara dan mantan ketua komisi DPRD Provinsi Bengkulu dari PDI-P, sekaligus pengurus aktif DPC PDI-P BU, Seharus Bupati Mian sebagai ketua DPC PDI-P BU, tidak melakukan rapat Konsulidasi partai di kediaman pribadinya, karena partai ini, milik orang banyak dan milik rakyat. Sebagai pengurus hanya menjalankan roda organisasi. Artinya untuk apa di bangun kantor DPC yang megah jika tidak di manfaatkan, selalu mau membahas partai di kediaman pribadi.
“Saya hingga hari ini belum mendapatkan undangan rapat konsulidasi, jika saya mendapat undangan pun kemukinan tidak akan dapat menghadiri, karena sudah berangkat mudik ke tempat mertua di Bandung. Yang pasti, kalau rapat konsulidasi terkait masalah struktur yang baru di ajukan ke DPP, maupun masalah partai lainya, di kediaman pribadi pak Mian, Untuk apa adanya kantor DPC jika tidak dimanfaatkan. Jangan – jangan rapat konsulidasi tersebut sekeder memulus dan melancarkan politik pribadi dan keluarga pak Mian saja,” tandas Syafrianto Daud.
Editor : Redaksi.