Ini Instruksi Bupati Lebong Siap Dijalankan DPUPR-P Dan BPBD

Laporan : Edwar Murfen

Selasa 01 Maret 2022

Kilas Bengkulu, Lebong – Pemerintah kabupaten Lebong provinsi Bengkulu, di era kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati Kopli Ansori – Drs. Fahrurrozi, tampaknya benar – benar komit terhadap masyarakat Lebong, hal itu dibuktikan dengan berbagai terobosan yang berlian serta benar-benar berpihak terhadap masyarakat. Melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) kabupaten Lebong yang ditegaskan bupati termuda se-provinsi Bengkulu itu APBD untuk rakyat, demi terwujudnya masyarakat Lebong yang bahagia dan sejahtera.

Pantauan biro media ini, berbagai program yang berhasil serta sukses benar – benar dirasakan masyarakat Lebong. Program tersebut mengacu dengan visi-misi prioritas Bupati – Wakil Bupati di bidang pertanian persawahan, misalnya, MT-1 dan MT-2 yang menjadi andalan Bupati – Wakil Bupati sebagaimana letak dari geografis Lebong sendiri yang mayoritas besar penduduknya sebagai petani, persawahan, perkebunan, dan pertanian lainya. Selain itu keberhasilan Bupati Kopli, Wabup Rozi juga dirasakan masyarakat Lebong di yvgsemua sektor lainnya, bahkan kebijakan Bupati maupun Wakil Bupati Lebong ini sering kali mendapat apresiasi dari masyarakat Lebong itu sendiri.

Sebagaimana dirilis media ini sebelumnya, bahkan di media lainya seperti elektronik, cetak dan online baik lokal maupun nasional, Bupati maupun wakil bupati Lebong (Kopli-Rozi), selalu sigap serta cepat mengambil kebijakan yang terukur dengan pertimbangan yang matang, demi masyarakat Lebong menuju bahagia dan sejahtera, tentu berbagai problem maupun kendala yang terjadi di lapangan bahkan di tengah – tengah masyarakat Lebong pun di sikapi orang nomor satu dan nomor dua ini.

Baca Jugahttps://kilasbengkulu.com/2022/02/23/program-berhasil-bupati-kopli-bersama-forkopimda-panen-perdana-sekaligus-menabur-benih-padi-mt-ii/

Baru – baru ini Bupati Kopli Ansori menginstruksikan, kepada dua OPD teknis (DPUPR-P dan BPBD) di lingkup pemerintah daerah(Pemda) Lebong, provinsi Bengkulu, terkait kondisi penomena alam yang kerap menjadi problem, seperti bencana longsor yang di dikuatirkan dapat membuat kabupaten Lebong terancam terisolir serta dapat berdampak buruk terhadap sumber kehidupan masyarakat Lebong itu sendiri, untuk itu bupati Lebong mengintruksikan kepada dinas PUPR-P Lebong untuk segera merencanakan program pemotongan tebing di kawasan rawan longsor jalur Tes – Rimbo pengadang, selain itu Bupati juga menginstruksikan pembangunan irigasi atau Dam sabo Air Karat yang mengandung air belerang di Desa Bungin, kecamatan Bingin Kuning, yang jebol  dan dikuatirkan akan merusak areal persawahan dan pertanian sepanjang arus aliran air karat yang mengandung belerang tersebut.

PLT kepala  DPUPR-P Lebong, Joni Prawinata, dibincangi biro media ini pasca pelantikan enam orang pejabat eselon II di lingkup pemerintah kabupaten Lebong beberapa waktu yang lalu membenarkan terkait adanya instruksi Bupati Lebong.

“Benar ada perintah pak Bupati, untuk memotong tebing wilayah kawasan rawan longsor di Tes – Rimbo Pengadang. Saat ini sudah masuk tahapan penyusunan sedangkan untuk Dam Sabo juga sedang dilakukan kajian teknis, untuk pemotongan tebing kita koordinasikan ke pihak DPUPR provinsi Bengkulu karena ini tanggung jawab ataupun kewenangan provinsi, sedangkan untuk Dam Sabo juga akan kita koordinasikan ke pihak Balai sumatera VII karena itu kewenangannya,” ungkap PLT DPUPR-P Lebong.

Pada tempat terpisah kepala dinas BPBD kabupaten Lebong, Fahrurrozi, S.Sos, diruang kerjanya hari yang sama, mengatakan pihaknya dan DPUPR-P kabupaten Lebong mendapat instruksi Bupati, terkait pembagunan Dam Sabo yang jebol.

“Menindak lanjuti instruksi Bupati tersebut kami bersama DPUPR Lebong langsung melakukan investigasi ke areal Dam Sabo tersebut dan selanjutnya melakukan kajian teknis untuk pembangunan Dam tersebut sesuai instruksi Bupati, tentu kita juga akan koordinasi ke pihak Balai sumatera VII karena ini adalah kewenangannya,” tandas kadis BPBD kabupaten Lebong

Instruksi dan kebijakan Bupati termuda se-provinsi Bengkulu ini bukan tanpa alasan, kebijakan itu dipertimbangkan dengan matang pasca melakukan peninjauan terhadap dua lokasi yang rawan akibat dari bencana alam yang harus segera disikapi dengan tepat dan terukur demi masyarakat Lebong yang lebih baik lagi kedepannya, sehingga kabupaten Lebong terhindar dari ancaman terisolir dan sumber kehidupan masyarakat Lebong pun terselamatkan yang akhirnya terwujud kabupaten Lebong yang bahagia dan sejahtera.

Editor : Redaksi.

Baca Juga

Masyarakat Desa Susup Menerima Bantuan Program ketahanan Pangan 2024, Ini Harapan Berlian Selaku Kades

Laporan : Anel Yadi Kamis, 21 November 2024 Kilas, Bengkulu Tengah – Pemerintah desa Susup kecamatan Merigi Sakti kabupaten …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *