Laporan : Varhan SQ.
Selasa, 23 Februari 2021
Kilas Bengkulu, Mukomuko – Dua Ekor Harimau Sumatera mengamuk, Di kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Desa Lubuk Bangko, nyaris menerkam warga dan Seekor Anjing diduga menjadi korban sasaran serangan amukan harimau Sumatra tersebut.
Setelah kejadian tersebut, beberapa warga Mukomuko berkumpul di salahsatu rumah, untuk berdiskusi dan menyiapkan langkah – langkah strategi apa yang harus dilakukan.
Salah satu warga Desa Lubuk Bangko yang bernama Sardinas, terhadap biro media ini, membenarkan ada 2 ekor harimau Sumatra yang muncul sudah meresahkan warga masyarakat sekitar, hal ini disampaikan nya (22/02/2021).
“Sempat ada warga masyarat yang di kejar harimau Sumatra tersebut. Alhamdulillah dia bisa menghindar dan selamat dari terkaman harimau itu. Harimau tersebut di duga juga telah memangsa dan memakan seekor anjing milik pak Dono yang berada di kebunnya. Karena Pak Dono, melihat harimau itu memakan anjingnya, sehingga tidak berani turun dari pondok dan pulang ke dusun. Mengetahui hal itu masyarakat berbondong-bondong menjemput saat itu,” jelas Sardinas
Lanjut Sardinas, dengan kejadian ini pihaknya telah meminta bantuan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) kabupaten Mukomuko untuk segera bertindak mengatasi keberadaan hewan sumatra yang liar tersebut sebelum mengancam keselamatan warga.
“Kita mau bertindak Binatang Buas tersebut dilindungi pihak pemerintah. Seandainya pihak pemerintah kabupaten Mukomuko lamban dalam menanganinya, pihak kita kuatir berdampak buruk terhadap keselamatan jika masyarakat. Kejadian ini juga dapat berdampak buruk terhadap perekonomian warga masyarakat di desa Lubuk Bangko dan sekitarnya, karena banyak warga takut keluar dan pergi ke kebunnya. Harapan kita pihak terkait bisa menangkap dan mengatasi dua ekor harimau Sumatra yang liar tersebut secepatnya,” tutup Sardinas.
Sementara Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort kabupaten Mukomuko, Mustadi, mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dari masyarakat terkait harimau Sumatra tersebut. Langkah awal pihaknya telah meminta bantuan tim BKSDA provinsi.
“Kita sudah koordinasi dengan pihak BKSDA Provinsi Bengkulu. Saat ini masih menunggu surat perintah dari BKSDA Provinsi. Mengantisipasi dan mengatasi Binatang Buas harimau ini memiliki resiko yang tinggi, makanya pihak kita harus mengikuti Prosedur yang ada,” tutup Mustadi
Editor : Redaksi.