Laporan : Tasman. P
Senen, 01 Februari 2021
Kilas Bengkulu, Kaur – Warga masyarakat desa Kepahyang kecamatan Tetap Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, melakukan musyawarah untuk mencari solusi pembagunan masjid Attaubah karena sudah tidak layak digunakan lagi akibat usang dimakan usia.
Musyawarah persiapan perencanaan pembagunan masjid Attaubah dilaksanakan di masjid itu sendiri yang dipimpin langsung oleh kepala desa Ismail Kahar, dihadiri seluruh tokoh masyarakat dan 108 orang kepala keluarga desa Kepahyang, pada hari Minggu malam Senen sekitar pukul 20 : 30, WiB (31/01/2020)
Ismail Kahar, selaku kepala desa dalam sambutannya mengatakan, rapat atau musyawarah perencanaan pembongkaran atau perehapan berat masjid Attaubah yang sudah tidak layak digunakan lagi untuk beribadah, sudah lama di rencanakan. Alhamdulillah musyawarah dapat dilaksanakan pada hari Minggu malam Senen ini.
“Berdasarkan informasi awal dari panitia pembagunan masjid Attaubah, dana yang sudah terkumpul dari Infaq sebesar 17 juta, ditambah lagi dari sumbangan masyarakat baik itu dari perangkat desa, seluruh anggota BPD, Sekdes maupun lainnya, sudah terkumpul dana sejumlah Rp. 31.600.000,- (Tiga Puluh Satu Juta Enam Ratus Ribu). Mengigat kondisi Masjid Attaubah desa kita sudah tidak layak lagi digunakan untuk beribadah karena atap dan kayunya sudah banyak yang lapuk maka perlu dilakukan perehapan dengan sistem gotong royong secara bergiliran,” ungkapnya.
Lanjut Ismail Kahar selaku kades, Karena anggaran awal perehapan masjid ini cukup kecil, maka diperlukan partisipasi seluruh masyarakat desa kepahyang sesuai kemampuan nya untuk membantu gotong royong secara bergiliran dalam perehapan dan pembagunan masjid Attaubah.
“Dana yang sudah terkumpul sebesar Rp. 31. 600.000,- rupiah tersebut akan digunakan panitia pembanguna masjid untuk pembelian material. Maka pekerjaannya diperlukan gotong royong secara bergeliran. Harapan saya semua warga bisa bahu membahu saling membantu menyukseskan perehapan pembanguna masjid tempat kita ibadah bersama ini. Kedepanya tidak menutup kemungkinan pihak kita akan mengajukan proposal
kepada pihak – pihak dermawan lainnya. Sekali lagi saya Harapan saat melakukan gotong royong secara bergiliran benar – benar dimanfaatkan sebaik – baiknya, demi kemajuan kita bersama,” tutupnya.
Sementara Tamrin Bakti, dari perwakilan tokoh masyarakat menjelaskan, kondisi saat ini warga masyarat hanya bisa membantu menyumbangkan tenaga. Untuk itu perlunya kesadaran dari diri kita masing-masing, pada saat gotong royong secara bergiliran nantinya Jangan bersemangat pada start awal atau hari pertamanya saja, saat pertengahan dan akhir – akhir pekerjaan perehapan masjid sudah tidak ada orangnya lagi.
“Kita harus punya kesadaran sendiri – sendiri untuk bergotong royong secara bergiliran sesuai jadwal masing-masing. Jika ada warga yang masih ingin mengetahui sumber dana sebesar Rp. 31, 600.000 ,- yang sudah di umumkan tadi, yang belum jelas silahkan lihat di buku atau catatan kas masjid kita. Baik besaran sumbangan dari prangkat desa, Anggota BPD, Sekdes, maupun sumber dana lainnya,” tutup Tamrin Bakti.
Editor : Redaksi.