Laporan : Edi Yanto
Jum’at, 27 November 2020
Kilas Bengkulu, Utara – Terkait pilkada Bupati kabupaten Bengkulu Utara, tinggal sekitar 12 hari lagi tepatnya pada tanggal 9 Desember 2020, semua relawan demokrasi KOLOM KOSONG, menghimbau kepada masyarakat pemilih di daerah ini, agar tidak Golput untuk menentukan nasib perubahan Daerah ini di masa-masa mendatang.
Melalui perwakilan relawan KOLOM KOSONG di kabupaten Bengkulu Utara, Dedy Syaproni, berharap kepada pemilih untuk tidak Golput, Jika tidak ingin memilih Paslon tunggal yang memiliki gambar pada kertas suara, ada solusinya pada KOLOM KOSONG. Bila KOLOM KOSONG yang menang di pilkada Bupati Bengkulu Utara, pada tanggal 9 Desember 2020 nanti, tentu yang bakal menjadi Pjs Bupati Bengkulu Utara di usulkan oleh Gubernur terpilih, yang juga bertarung di pilkada saat ini, ke Mendagri nantinya. Tentu yang bakal menjadi Pjs bupatinya tidak akan pernah berbohong, seperti yang dilakukan Pjs, Bupati saat ini (Iskandar ZO red) yang telah ikut andil mengganggarkan pembagunan bersama lembaga DPRD di APBD-P 2020, seperti pembagunan jalan kuburan desa Gunung Selan saat ini.
Baca Juga : https://kilasbengkulu.com/2020/11/26/kades-dan-ketua-bpd-ucapkan-terimakasih-ke-dprd-dan-pjs-bupati-bu-iskandar-zo-terhadap-pembagunan-di-desanya/
“Kendati jabatan yang cukup singkat, sosok Pjs Bupati Iskandar ZO, bersama Lembaga DPRD Bengkulu Utara, ikut andil seperti yang disampaikan Ketua BPD dan Kepala Desa Gunung Selan, dengan memberikan ucapkan terimakasih Atas pembangunan jalan rabat beton sudah lama dinantikan masyarakat di lokasi pemakaman desanya, kemaren (26/11) melalui media online yang ada di daerah ini,” jelas Dedy Syaproni.
Lanjut Dedy, Ini menunjukkan fakta bahwa, jika KOLOM KOSONG menang di pilkada nanti, yang menjadi Bupatinya tidak perlu adanya janji – janji politik yang muluk-muluk untuk membangun daerah ini, sebab anggarannya sudah ada di sediakan baik melalui APBD maupun APBN, tinggal lagi pioritas program kerja pada penyusunan APBD yang di butuhkan warga masyarakat. jika membutuhkan anggaran tambahan tentu memerlukan lobi – lobi politik anggara baik ke provinsi maupun ke pusat nantinya.
‘Masyarakat harus cerdas untuk memilih jangan mau di bohongi. Baik paslon maupun oknum tim paslon itu sendiri. KOLOM KOSONG sudah jelas yang bakal menjadi Bupatinya tidak mengeluarkan biaya politik dan tidak memiliki partai politik, tentu tidak akan berusaha untuk mengembalikan anggaran politik yang sudah di keluarkan, sehingga anggara Daerah ini benar-benar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan maupun kemajuan ekonomi masyarakat. Himbauan kepada pemilih jika ada oknum yang mencoba bermain politik uang untuk memilih Bupati Bengkulu Utara, Uangnya di ambil pilihannya jangan diberikan. Untuk menciptakan sejarah baru sepanjang masa, demokrasi politik pemilih Bupati Bengkulu Utara, tergantung pada pemilih itu sendiri pada tanggal 9 Desember 2020 nanti,” tutup Dedy Syaproni.
Editor : Redaksi