Laporan : Edi Yanto
Sabtu, 14 November 2020
Kilas Bengkulu, Utara – Melihat perkembangan demokrasi politik pilkada Bupati – Wakil Bupati Bengkulu Utara, pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang, yang hanya di ikuti Paslon tunggal (Petahana), karena telah memborong hampir semua partai politik yang memiliki kursi parlemen. Tentu mempunyai gambar di kertas suara nantinya, akan berhadapan dengan KOLOM KOSONG tampa adanya gambar Paslon.
Mendapat informasi dan melihat antusias masyarakat cukup besar mendukung KOLOM KOSONG di pilkada Bupati Bengkulu Utara, 9 Desember 2020 akan datang, kembali masyarakat meminta terhadap relawan KOLOM KOSONG kabupaten untuk di kukuhkan menjadi bagian relawan KOLOM KOSONG di wilayah kecamatan Ketahun, pada hari Sabtu (14/11/2020)
Pengukuhan puluhan tim relawan KOLOM KOSONG di tingkat kecamatan Ketahun langsung di laksanakan tim relawan tingkat kabupaten.
“Guna Pengukuhan tim Relawan ini untuk mensosialisasikan KOLOM KOSONG ke masyarakat luas, khususnya di kecamatan ketahun dan kecamatan Pinang Raya. Pengukuhan dipusatkan dikediaman pribadi dr.H.M. Yusuf, di desa Giri Kencana, selaku ketua Relawan KOKO untuk kecamatan Ketahun. Jika nanti ada oknum yang mencoba bermain politik uang ambil uangnya, Jangan pilih paslonnya, biar uang politik Paslon tersebut Mubazir, menandakan suara rakyat atau kita di pilkada Bupati kali ini tidak bisa di ukur dengan Uang,” jelas Dedy Syaproni.
Lanjut Dedy, berbagai kegiatan tim relawan KOLOM KOSONG selama ini, digelar secara terstruktur dan secara resmi. Pengukuhan tim relawan KOLOM KOSONG kali ini dihadir para tokoh – tokoh sesepuh masing -masing desa di dua kecamatan yaitu kecamatan Ketahun dan kecamatan Pinang Raya.
“Berbagai tokoh sesepuh masyarat hadir pengukuhan tim relawan KOLOM KOSONG kali ini, seperti bapak H. Marzuki, mantan – mantan Kades, yang menginginkan perubahan dan pergantian Bupati untuk Kabupabaten Bengkulu Utara, di pilkada 9 Desember mendatang,” tegas Roni
H. Marzuki, yang hadir dalam acara tersebut, tidak terlalu banyak bicara, hanya mengatakan, siap bersama – sama masyarakat yang menginginkan perubahan, untuk mensosialisasikan KOLOM KOSONG dari rumah ke rumah warga, pada pilkada 9 desember 2020 mendatang, Sah untuk dipilih.
“Tampa adanya dana jika kita mau bersatu apapun pekerjaan bisa ringan di lakukan, seperti untuk menyuarakan kemenangan KOLOM KOSONG. Jika ada oknum – oknum tim melakukan pendataan dengan tujuan mencoba – coba bermain politik uang kali ini. Uangnya di ambil pilihannya jangan di berikan tehadap Paslon yang di arahkan oknum tersebut. Karena kedaulatan pilihan ada di tangan rakyat atau masyarakat. Bisa jadi keuntungan yang di dapatkan oleh oknum tim tersebut dari Paslon yang di arahkan nya lebih besar dari yang di terima warga nantinya, dengan menjual – jual atas nama warga di daerahnya masing – masing. Saya yakin di pilkada kali ini masyarat lebih cerdas untuk memilih melihat kondisi Bengkulu Utara saat ini, secara nyata. Kayak buah elok di luar busuk di dalam,” tutup H. Marzuki.
Editor : Redaksi.