Laporan : Edi Yanto
Minggu, 18 Oktober 200
Kilas Bengkulu, Utara – Pesta Demokrasi atau pilkada pemilihan Bupati – Wakil Bupati kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, pada 9 Desember 2020 nanti, diketahui yang di ikuti oleh pasangan tunggal berhadapan KOLOM KOSONG, merupakan sejarah pertama kali terjadi di daerah ini. Pengetahuan masyarakat pemilih terkait KOLOM KOSONG melalui media sosial maupun media online, semakin menyebar dan mengakar di setiap desa.
Terbaru masyarakat desa Pagar Din Kecamatan Ulok Kupai yang bernama Ustoyo, melalui WhatsApp, meminta untuk di publikasikan, siap memenangkan KOLOM KOSONG, pada pilkada 9 Desember 2020 mendatang, alasannya karena nyaris selama kurang lebih 5 tahun ini, era pemerintahan pasangan MARI di daerahnya kurang ada perubahan pembagunan infrastruktur yang sangat menonjol. (18/10/2020).
“Tidak adanya kesempatan putra/putri terbaik daerah ini, untuk berkompetisi di pilkada tahun 2020, akibat partai politik yang memiliki perwakilan di parlemen (DPRD), telah di borong oleh Calon petahana menjadikan tantangan baru buat masyarakat Bengkulu Utara, yang mempunyai hak pilih melakukan perubahan, dengan mendukung dan memenangkan KOLOM KOSONG,” ungkap Ustoyo.
Lanjut Ustoyo, ada benarnya pernyataan kawan – kawan pendukung KOLOM KOSONG sebelumnya, di media online, jika KOLOM KOSONG yang menang melawan calon Pertahana (MARI) di pilkada Bengkulu Utara, pada tanggal 9 Desember 2020 nanti, tentu Bupatinya dari kalangan birokrasi (ASN) yang di usulkan Gubernur, di SK kan Mendagri. Sehingga memunculkan pemimpin figur baru yang tidak mempunyai kepentingan politik tertentu.
“Banyak kawan – kawan saya, minta bergabung untuk memenangkan KOLOM KOSONG. Alasannya apa yang di sampaikan oleh kawan – kawan pendukung KOLOM KOSONG di media online sebelumnya kemungkinan ada benarnya. Diantaranya, kata teman – teman jika KOLOM KOSONG menang maka Bupatinya, tidak akan berusaha mencari anggaran untuk mengembalikan biaya cost politik yang sudah di keluarkan, baik itu melalui sosialisasi tim ataupun pihak lain. Sehingga Bupati dari KOLOM KOSONG bisa fokus untuk membagun daerah. Karena itu saya juga tertarik untuk bergabung mensosialisasikan demokrasi KOLOM KOSONG, dalam wilayah kecamatan Ulok Kupai,” tutup Ustoyo.
Editor : Redaksi