Laporan: Edi Yanto
Senen, 18 Mei 2020
Kilas Bengkulu Utara – Miris, penyaluran penerimaan Bantuan ditengah COVID-19 dari pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, baik melalui Kecamatan maupun Desa, ada beberapa masyarakat yang memang layak menerima bantuan baik itu BST, BPNT, BLT DD, sembako dan yang lainnya tidak menerima bantuan.
Dugaan data pembagian bantuan COVID-19, berbanding terbalik dengan data yang didapatkan awak media dilapangan, pada hari Senin (18/05/2020), dimana data yang didapatkan awak media terdapat perangkat Desa dan isteri kades yang terdata menerima bantuan.
Salah seorang warga Desa Penyangkak Kecamatan Air Besi Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, Sinaryati (63 tahun) yang sudah 5 tahun menderita sakit Diabetes dan stroke mengakui tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah sama sekalipun di tengah antisipasi COVID-19.
“Saya belum pernah menerima sedikit pun bantuan dari pemerintah maupun Kecamatan dan Desa. Baik berupa Sembako, Uang maupun bantuan yang lainnya,” jelas nenek yang benama Sinaryati
Lanjut Sinaryati, saat ini saya hanya tinggal sendiri. anak sayo tinggal di Lebong. dengan umur yang sudah lanjut usia, saya sering kali mengalami sakit Diabetes dan stroke. Penyakit tersebut sudah 5 tahun saya alami, kata Sinaryati sambil meneteskan air matanya.
Ketika di tanya awak media terkait identitas seperti KTP dan KK-nya, Sinaryati tidak tahu lagi dimana menyimpan dokumen tersebut. Bahkan Sinaryati mengatakan bila untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya saja kini sudah kesulitan, semenjak suaminya menikah lagi dengan wanita lain.
Selain Sinaryati, warga Penyangkak yang lainnya bernama Asnaini (55 Tahun), Menjelaskan, bahwa dirinya juga tidak menerima bantuan ditengah pandemi COVID-19 ini. Padahal ekonomi keluarganya juga terkena imbas bencana virus COVID-19.
“Keluarga kamu tidak pernah dapat bantuan baik berupa uang, beras maupun yang lainnya. Entah mengapa orang yang Ada penghasilan bulanan saja dapat kami Idak dapat. Kelihatannya pemerintah tembang pilih dalam menyalurkan bantuan. Ekonomi Keluarga kami sudah jelas nian terkena dampak COVID-19. Namun pihak pemerintah kabupaten, kecamatan maupun dari Desa, tidak memberikan bantuan kepada kami,” ungkapnya Asnaini.
Salah seorang perangkat Desa Penyangkak Kecamatan Air Besi yang bernama Henri Menjelaskan, kepada pihak media, dirinya tidak bisa memberikan penjelasan secara detail. Semua KK Desa Penyangkak berjumlah 149 KK.
“Saya tidak punya wewenang memberikan data, namun Desa penyangkak mempunyai 149 KK. Langsung saja dengan pak kades,” jelas
Hingga berita ini diturunkan, Kades Penyangkak kecamatan Air Besi, belum bisa dimintai klarifikasi. Begitu juga dengan pemerintah daerah terkait mengenai data penerima bantuan dari pemkab Bengkulu Utara, kecamatan dan Desa.
Editor : Redaksi