Laporan : Rozi, HR
Jum’at, 20 Desember 2019.
Kilas Bengkulu Utara – Diduga Ladang Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), salah satu paket proyek Drainase dan Pelapis tebing, yang dikerjakan CV. Raja Permata, dengan nilai kontrak Miliaran Rupiah dari dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Era Gubernur Rohidin Mersyah dibawah kepemimpinan kepala Dinas Mulyani
Semrawutnya indikasi pembangunan Drainase dan pelapis tebing jalan Provinsi Bengkulu, di 11 titik lokasi yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, tahun anggaran 2019 itu, Sepertinya tidak cukup dengan beberapa terindikasi pembangunan fisik asal jadi saja, papan merek proyek era gubernur Rohidin Mersyah, mencatuk tulisan TP4D, mendadak Raib setelah proyek tersebut viral di beritakan.
Lebih menarik lagi, sebelumnya ditemukan dipapan merek kegiatan Proyek dengan warna spanduk putih, ada tulisan
keterlibatan Tim pengawal, pengamanan, pemerintah dan pembangunan Daerah (TP4D), Anehnya pemantauan media online kilasbengkulu.com yang terbaru kelihatan di papan merek proyek penulisan TP4D sudah tidak ada lagi.
diduga telah sengaja di potong alias berupaya menghilangkan barang Bukti, oleh oknum tertentu atau memang ada teguran dari TP4D itu sendiri yang kini telah dibubarkan oleh mahkamah Agung.
Detik – Detik akhir tahun Proyek Dainase dan pelapis tebing dari dinas PUPR Provinsi Bengkulu, masih dalam tahap pekerjaan, dari 11 titik lokasi, salah satunya, di titik lokasi Desa Tebing Kaning Bengkulu Utara. Pelaksana lapangan dari CV. Raja Permata, RIKI, ketika di konfirmasi kilasbengkulu.com, disekretariat atau dibaskem para pekerja, mengatakan secara teknis ia yang bertanggung jawab, namun soal papan merek proyek kurang terlalu mengetahuinya.
“Soal teknis kerja Saya yang bertanggung jawab pak, Kalau soal papan merek Proyek saya kurang paham, Sepengetahuan saya pembangunan proyek Drainase dan pelapis tebing dari dinas PUPR Provinsi ini, yang di kerjakan CV. Raja Permata, tidak di dampingi oleh TP4D” ungkap RIKI yang mengaku sebagai pelaksana lapangan. (19/12/2019)
Ketika dipertanyakan tentang dugaan pekerjaan tidak sesuai dengan gambar/RAB yang terindikasi kekurangan volume, Riki tegas – tegas membantanya.
“Volume cukup pak, kalau masalah kemiringan pelapis tebing di kemumu itu tidak masalah, karena tidak ada volume kemiringan, yang telah kami bangun itu sudah Miring pak, itupun kalau di lihat dari pinggir,” tutup Riki
Editor: Redaksi