Laporan : Tasman.P
Jum’at, 15 november 2019
Kilas Bengkulu Kaur – Tambak udang sukarami Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu, beroprasi kembali. Akibat beroperasinya kembali Tambak Udang tersebut, 2 warga masyarakat di Desa Suka Banjar mengalami kerugian yakni Zailan dan Bustami. Kerugian warga tersebut karena diduga sawahnya di genangi dampak air limbah tambak udang itu.
Karyawan tambak udang Eko salah satu orang kepercayaan pihak perusahaan ditemui kilasbengkulu.com, dilokasi tambak udang menjelaskan,
pihak tambak belum mengetahui kejadian ini.
“Kami belum mengetahui masalah ini, jika memang ada dampak air limbah dari tambak udang ini yang merusaki persawahan masyarakat hingga mengalami kerugian, pihak perusahaan akan segera menggecek langsung ke lokasi, apa bila masalah tersebut benar terjadi, akan saya sampai kan kepada pimpinan, dan nanti akan kita ajak rembuk Pemilik sawah tersebut bagaimana bagus nya menurut pemilik sawak itu sendiri,” kata Eko
Sementara salah satu pemilik lahan persawahan Zailan warga suka banjar mengatakan tidak mau lagi kejadian seperti tahun 2016 lalu, padi yang kami tanam mengalami mati gagal panen, diduga akibat genangan limbah air asin dari tambak udang.
“Kali ini saya akan sampai kan kepada pihak perusahaan tambak udang, jangan sampaikan air asin limbah tambak dibiarkan mengalir menggenangi persawahan saya, sehingga sawah dan padi saya menjadi rusak,” kata Zainal sambil minta pertolongan pihak media mempublikasikan karna sangat dirugikan.
Peristiwa ini membuat pemerhati lingkungan kabupaten Kaur, Sulaiman dan edi baksir, minta kepada aparat penegak hukum dan instansi terkait untuk mengecek lasung dugaan limbah air tambak udang tersebut demi untuk keamanan tambak dan pemilik sawah.
“Diharapkan pihak penegak hukum dan pihak terjait dapat mengecek secara langsung ke lokasi, agar tidak ada pihak yang dirugikan dalam permasalahan ini. Masa ia di musim kemarau, air persawahan masyarakat mengenag seprti air di musim penghujan,” kata Sulaiman dan Edi Baksir.
Editor: Redaksi