Laporan : Rozi, HR
Kamis 14 Nopember 2019.
Kilas Bengkulu Utara – pemilihan serentak presiden dan Legislatif pada Pemilu 17 april 2019 lalu, sepertinya masih meninggalkan suatu masalah bagi pejabat atau mantan pejabat Satuan polisi pamong praja (Kasatpol-PP) kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.
Pasalnya pembantuan pengamanan pemilu, pilpres dan pilkada beberapa waktu yang lalau itu melibatkan Satlinmas kabupaten Bengkulu Utara, dengan jumlah personil 1788 orang. Untuk meningkatkan keterampilan dan kecakapan Satlinmas. Dalam kegiatan tersebut pemerintah daerah meluncurkan program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan, melalui kegiatan pembantuan pengamanan pemilu pilpres dan pilkada.
Kegiatan tersebut menelan dana sebesar Rp. 672. 200.000,00. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Satlinmas satu tahun anggaran, di 19 Kecamatan dalam wilayah Bengkulu Utara, dengan sasaran Bimtek Satlinmas Desa. Namun kegiatan tersebut sepertinya menyisahkan beberapa persoalan salah-satunya di duga piktif sehingga di sebut-sebut anggaran Bimtek Linmas di berikan kepada mantan Kasatpol – PP yang berinisial MA dengan jumlah empat puluh delapan juta rupiah.
Namun ketika hal ini di konfirmasi kepada mantan Kasatpol-PP inisial MA, ia kembali membantah isu tersebut
“Kalau ada uang tersebut diberikan dengan saya sumpah, lebih buruk dari kematian, saya tidak pernah terima uang itu pak. Yang megang uang nya kan PPTK inisial JH, jangan sebut – sebut nama saya, saya mintak tolong pak jangan ini di jadi permasalahan saya gak mau di panggil sana -sini,, tutupnya.
Sementara keluarnya informasi 48 juta, diberikan ke kasatpol-PP berinisial MA tersebut, menurut narasumber, Berdasarkan pengakuan mantan PPTK inisial JH kepadanya beberapa waktu lalu, sambil memberikan berbagai data kegiatan Satpol PP Damkar Bengkulu Utara.
“Nilai 48 juta rupiah yang diberikan ke KasatPol -PP, terdahulu itu saya ketahui, berdasarkan pengakuan PPTK kegiatan terhadap saya, ini bisa jadi masalah kedepannya jika dana tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan,” kata Narasumber agar namanya jangan di tulis dulu.
Editor: Redaksi