Laporan : Erwan Mursidi
Kamis, 17 Oktober 2019
Kilas Bengkulu Selatan – Masa kepemimpinan Bupati Gusnan Mulyadi, terus melakukan pembenahan dan peningkatan sektor ketahanan pangan. Melalui Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) Provinsi Bengkulu, era kepemimpinan kepala Dinas Ir. Iskandar AZ, sebanyak 14 Kelompok Wanita Tani diberangkatkan ke Lampung untuk mengikuti pelatihan cara – cara pengelolaan pangan lokal dengan bahan baku ubi dan jagung yang banyak terdapat didaerah Bengkulu Selatan.
Perlu diketahui bahan – bahan baku pangan seperti Ubi dan jagung, yang banyak ditemui di Kabupaten Bengkulu Selatan tersebut dapat dijadikan produk olahan makanan yang lebih ekonomis seperti es krim, mei, kue kering dan basa, kendalanya selama ini masih kurangnya ilmu pengetahuan beberapa masyarakat daerah ini, maka pihak pemerintah melalui dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkulu Selatan, melaksanakan pelatihan cara pengelolahan bahan baku seperti ubi dan jagung, di Balai Pelatihan Propinsi Lampung selama 6 hari terhitung dari tanggal 7 Oktober sampai dengan 12 Oktober 2019.
Kepada awak media online kilasbengkulu.com Kepala Dinas Ketahanan Pangan Ir. Iskandar AZ menjelaskan, tujuan dari pelatihan ini untuk meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia melalui program Kelompok Wanita Tani (KWT).
“Tujuan pengiriman 14 Kelompok Wanita Tani (KWT) Bengkulu Selatan, ke Lampung untuk mengikuti tata cara pelatihan pengelolahan bahan pangan seperti Ubi dan jagung, agar kedepannya membuat nilai tambah produk pangan lokal, menambah gizi keluarga, mengurangi asupan pangan beras, dan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan Kelompok Wanita Tani (KWT),” jelas Ir. Iskandar.
Lanjut Iskandar, ke 14 Kelompok Wanita Tani yang berangkat ke Lampung selama 6 hari juga didampingi petugas dari Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu Selatan. Harapan kita nanti setelah pulang dari Lampung bagi 14 Kelompok Wanita Tani itu bisa mengembangkan keterampilannya baik di kelompok taninya sendiri maupun kepada masyarakat luas dalam wilayah Provinsi Bengkulu khususnya masyarakat Bengkulu Selatan itu sendiri, tutupnya. (Adv)
Editor : Redaksi