Laporan: Erwan Mursidi
Jum’at, 26 Juli 2019
Kilas, Bengkulu Sealatan – Keluhan masyarakat Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) Provinsi Bengkulu, terkait Antrean kendaraan di SPBU akhir-akhir ini, terlihat tidak normal. Antrean kendaraan jauh lebih panjang dari biasanya. Warga pun mengeluh.
Menindakalanjuti hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Perindagkop) dan UM Kabupaten Bengkulu Selatan bertindak cepat, menggelar inspeksi mendadak (Sidak) dan mendatangi SPBU. Salah satu SPBU yang didatangi adalah SPBU yang beralamat di Kutau, Pada hari Jumat (26/7/2019).
Kepala Dinas Perindagkop Bengkulu Selatan, Herman Sunarya, menjelaskan terhadap media online, pengecekan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi penyebab terjadinya antrean panjang yang terjadi di SPBU Kabupaten Bengkulu Selatan Belakangan ini.
“Untuk Provinsi Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Selatan terparah. Alhamdulillah Setelah dicek, ternyata penyebabnya karena pasokan dari Depo Pertamina untuk SPBU di Bengkulu Selatan berkurang. Ini akan kami laporkan ke Pemprov, pada hari Selasa depan ini juga, bahkan akan ada rapat membahas masalah ini di Bengkulu,” jelas Herman Sunarya.
Sementara itu, Manajer SPBU 24.385.08 Kutau Manna, Diki mengaku bahwa pengurangan pasokan dari Depo Pertamina mencapai 50 persen lebih. Khususnya BBM jenis Pertalite dan Pertamax.
Menurut Diki, dalam kondisi normal biasanya pasokan Pertalite perhari mencapai 32 Ton, bahkan bisa 48 Ton. Beberapa hari terakhir ini pasokan hanya 16 Ton per hari. Sementara untuk jenis Pertamax sudah mengalami kekosongan selama empat hari. Pertamax terakhir masuk di SPBU Kutau pada tanggal 20 Juli 2019 sebanyak 8 Ton. Sedangkan jenis Solar per hari dipasok 8 Ton per hari. Dengan pola setiap tiga hari, satu hari tidak masuk.
“Informasih yang kami terima untuk sementara ini penyebab pasokan BBM berkurang dikarenakan faktor cuaca, sehingga kapal tidak bisa merapat,” tutup Diki.
Editor : Redaksi