Laporan : Aryon Siswanto
Minggu, 5 Mei 2019
Kilas, Bengkulu Utara – Persiapan menghadapi Pilkada Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu pada tahun 2020, keresahan dan kesusahan masyarakat mulai terasa. Sepulang dari pasar purwodadi Kecamatan Arga Makmur pada hari ini minggu (5/5), banyak ibu – ibu ngomel dengan keadaan harga sembako yang kian hari kian naik tinggi.
Bakal panasaya pilkada 2020, dengan kesulitan ekonomi masyarakat Bengkulu Utara saat ini, diharapkan para bakal calon kandidat yang siap berlaga, untuk dapat mulai mengkritik pemerintah, dengan tujuan mencari solusi meroketnya harga bahan Sembako semakin hari terus naik saat ini.
Kenaikan harga sembako juga bertepatan dengan menjelang pelaksanaan Bulan Suci Ramadhan 1440 H. Salah satu warga desa Taba Tembilang Yana 41 tahun mengeluhkan adanya kenaikan harga sembako ini, seperti harga cabe merah yang sebelumnya bisa dibeli seharga Rp 20 ribu per Kg, saat ini sudah naik hingga menembus angka Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per Kgnya. Tidak hanya cabe merah, cabe rawit pun mengalami kenaikan dari angka Rp 24 ribu se Kg, kini sudah mencapai angka Rp 40 ribu per Kg. Sedangkan harga bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan, dari harga Rp. 20 ribu per Kgnya saat ini sudah menembus angka Rp.50 ribu per Kg hingga Rp.90 Ribu per Kg. Harga daging ayam potong atau ayam broilerpun mengalami kenaikan. Jika sebelumnya bisa dibeli seharga Rp. 35 ribu per Kgnya, saat ini sudah menembus angka Rp. 45 ribu. Kenaikan harga telur yang saat ini sudah menembus angka Rp. 45 ribu hingga Rp 50 ribu per karpet, padahal sebelumnya bisa dibeli seharga Rp. 38 ribu hingga Rp. 40 ribu per Kg.
“Kami khawatir menjelang pilkada tahun 2020, dengan harga sembako beserta barang lainnya terus mengalami kenaikan berakibat kepercayaan terhadap pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat semakin menurun. Luar biasa kenaikan bahan sembako menjelang pelaksanaan Bulan Suci Ramadhan tahun 2019 ini,
Kita tanyakan alasan pedagang stok barang yang memang menipis sedangkan permintaan melonjak tajam, sehingga mereka juga membeli ke agen sudah mahal,” Kata Yana.
Sementara dimedia sosial seperti facebook tidak terlalu memikirkan peta politik pilkada yang bakal terjadi tahun 2020, apa lagi manuver mengejutkan bisa saja terjadi dari koalisi partai politik setelah penetapan hasil Pilpres 2019. Emak – emak hanya ngomel terkait kenaikan harga sembako.
Editor : Redaksi