Laporan : Erwan Mursidi
Kamis, 11 April 2019
Kilas, Bengkulu Selatan – Akibat anjloknya harga sawit Belakangan ini menjadi perbincangan trending di sejumlah wilayah khususnya kawasan penghasil sawit. Tidak hanya di Indonesia persoalan yang sama juga dialami di negara – negara pengasil sawit lainnya, termasuk Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu.
“Untuk diketahui saat ini pemerintah sedang meneliti agar CPO dapat dikonversi menjadi biodiesel,” ujar Gusnan dalam sambutannya pada peringatan HUT ke 18 Kecamatan Pino Raya, Kamis (11/4/2019).
Perang dagang antar petani sawit, kanola, kedelai dan matahari di sejumlah kawasan Afrika dan Eropa adalah salah satu alasan kenapa anjloknya harga pasar sawit saat ini yang mana hal tersebut juga berdampak pada pasar Indonesia.
“Perang dagang antar pertani sawit, kanola dan kedelai serta matahai adalah salah satu penyebab. Namun, pemerintah tidak tinggal diam. Penelitian konversi CPO menjadi biodiesel salah satu upaya nyata yang dilakukan saat ini,” jelas Gusnan.
Dikatakan Gusnan, dengan adanya penelitian konversi CPO menjadi biodiesel tersebut maka Indonesia diprediksikan menjadi negara paling kuat sebagai penghasil biodiesel terbesar di dunia.
“Maka dari itu mari bersama – sama kita berdo’a penelitian tersebut berhasil. Jika upaya pemerintah pusat itu berhasil maka dapat dipastikan pasar sawit akan kembali stabil dan ekonomi para petani sawit kembali normal,” demikia Gusnan.
Editor : Redaksi