Lapaoran : Redaksi
Minggu, 24 Maret 2019
Kilas, Bengkulu, Pihak PT. Angkasa Pura II telah berkomitmen untuk secepatnya mengalihkan pengoperasian Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu dari Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kementrian Perhubungan (Kemenhub) kepada Angkasa Pura.
Dalam Pengalihan pengoperasian Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu ini bersamaan dengan tiga dari dua bandar udara lainnya, yaitu, Raden Intan II Lampung dan Bandara Hanandjoedin Belitung, karena yang sudah lebih dahulu Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya.
Direktur Utama PT. Angkasa Pura Muhammad Awaludin dalam keterangan persnya di Gedung Balai Raya Semarak Bengkulu, mengatakan, pengalihan pengoperasian Bandara Fatmawati Soekarno yang sejalan dengan komitmen sekaligus perintah Kemenhub ini, bisa terlaksana menjelang Juni 2019 nanti.
Saat ini tengah berjalan proses verifikasi aset barang milik negara oleh Kementrian Keuangan-Kemenkeu bersama Kemenhub, dan juga Angkasa Pura II.
“Proses verifikasi aset itu nantinya sebagai dasar sebuah perhitungan terhadap kewajibannya sebagai operator bandara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam kerjasama pemanfaatan aset milik negara, khususnya bandar udara. Dimana kontribusi tersebut, selain ada kontribusi tetap, bagi hasil atau keuntungan dan juga nilai aset yang akan dibangun selama periode kerjasama 30 tahun kedepan,” ujarnya.
Selain itu dikatakan, sesuai dengan ajuan nilai aset yang akan dibangun pihaknya dan bakal menjadi tambahan aset baru di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu nantinya, mencapai Rp. 434 milyar.
“Nilai tersebut diakui, bisa saja terus bertambah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana bisnis. Hanya saja kita juga minta setelah ini, minat masyarakat untuk menggunakan bandara Fatmawati bisa lebih tinggi lagi dari sebelumnya,” jelasnya.
Lebih jauh Ia juga meminta, dengan diambil alihkan pengelolaan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu ini, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Kota Bengkulu untuk mensuport dalam hal koordinasi stekholder. Lantaran setelah ini, pihaknya bakal segera mempercepat pengoperasian terminal baru Bandara Fatmawati yang telah selesai dibangun, dan penambahan fasilitas serta sarana pendukung lainnya.
“Untuk rencana penambahan aset, dipastikan masih banyak lagi yang harus dilakukan, perpanjangan ranway bandara. Kemudian jika bandara beroperasi 24 jam, penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan lainnya,” terangnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjelaskan, dengan segera diambil alihnya pengelolaan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu kepada pihak Angkasa Pura ini, disamping mensuport sekaligus memfasilitasikan juga dapat merealisasikan usulan penambahan rute penerbangan, baik domestik maupun internasional.
Diantara usulan sebelumnya rute ke Bandung, dan Sumatera Utara, Yogyakarta. Sedangkan penerbangan internasional ke Malaysia dan Singapura.
“Diharapkan pengembangan bandara Fatmawati Soekarno ini bisa terus dilakukan, agar lebih representarif dan aman dari segi tata ruang, dan lain sebagainya. Pemprov siap mensuport dan memfasilitasi dengan berbagai pihak, karena jika bandara maju, diyakini Bengkulu akan lebih berkembang, karena koneksitas dari bidang lain juga terus kita laksanakan,” demikian Rohidin.
Editor : Redaksi