Laporan : Erwan Mursidi
Senen, 18 Maret 2019
Kilas, Bengkulu Selatan – Pembangunan jembatan penghubung Desa Darat Sawah – Muara Danau Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu, dipastikan akan mulai dibangun tahun 2020 mendatang. Dinas PU – PR Provinsi Bengkulu dan Dinas PU – PR Bengkulu Selatan, akan berkolaborasi membangun jembatan penghubung dua desa yang sangat dibutuhkan warga masyarakat tersebut.
Hal ini disampaikan Plt. Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi belum lama ini. Dia menegaskan jembatan penghubung Desa Muara Danau dan Darat Sawah akan dibangun.
“Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Selatan, pastikan pembangunan jembatan penghubung Desa Muara Danau dan Darat Sawah Kecamatan Seginim. Pembangunan itu dikolaborasikan dengan pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kabupaten,” kata Gusnan.
Kepala Dinas PU-PR Bengkulu Selatan, Ir. Silustero membenarkan pembangunan jembatan penghubung yang lama tertunda antara Desa Muara Danau dan Desa Darat Sawah akan direalisasikan.
“Untuk pembangunan jembatannya dilakukan Dinas PU-PR Provinsi Bengkulu. Sementara kita (Dinas PU-PR Bengkulu Selatan) membangun jalan penghubung,” ujar Silustero, Senin (18/3/2019).
Hanya saja Silustero belum mengetahui berapa PAGU anggaran yang akan digelontorkan oleh Provinsi Bengkulu, untuk pembangunan jembatan. Namun, dia mengaku saat ini pihaknya menyiapkan perencanaan dari pembangunan jembatan tersebut.
“Pihak kita belum mengetahui Berapa jumlah anggaran pembangunan jembatan tersebut. Baik itu yang dari provinsi atau daerah. Yang jelas kita siapkan perencanaannya saja dulu. Dan dipastikan jembatan dibangun tahun depan (2020). Sebab pak Gubernur Rohidin Mersyah, punya target kalau seluruh kegiatan Provinsi di setiap Kabupaten rampung seluruhnya di tahun 2020,” beber Silustero.
Dengan dibangunnya jembatan tersebut, lanjut Silustero, dapat meminimalisir biaya transportasi pertanian. Karena jembatan tersebut sangat diperlukan untuk mengangkut hasil pertanian, apalagi desa tersebut juga merupakan penghasil padi.
“Kita ketahui di daerah tersebut memiliki ratus hektare lahan persawahan, Makanya akses transportasi sangat diperlukan,” tutup Silustero.
Editor : Redaksi