Laporan : Erwan Mursidi
Rabu, 6 Februari 2019
Kilas, Bengkulu Selatan –
Banyak orang Stres atau sering disebut orang gila dan gangguan jiwa yang berkeliaran diseputaran simpang rukis Kecamatan Pasar manna Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu, yang membuat warga disekitarnya kuatir dan merasa terganggu.
Yudi yang sehari – hari berjualan sate, diseputaran Kecamatan Pasar manna menuturkan terhadap Media Onlime kilasbengkulu.com, orang Stres atau gila tersebut memang sering mangkal di daerah ini, bahkan jumlahnya ada sekitar 4 orang.
“Jujur kita sebenarnya kasihan terhadap orang stres atau gila yang berkeliaran tersebut, akan tetapi tidak dipungkiri juga, dengan keberadaan mereka sering menganggu pengunjung yang mau berbelanja serta sering memaksa meminta makanan, kalau tidak diberikan ia ngamuk. Saya tidak keberatan memberikan makanan, namun saya juga kadang kala takut,” kata yudi
Lanjut yudi, saya juga merasa kasihan dengan anak – anak yang ada di seputaran Kecamatan pasar manna ini, sebab mereka kadang kala takut untuk keluar rumah, dikarena banyaknya orang gila yang berkeliaran. Disamping itu juga wilayah ini merupakan jalan lintas sumatra, sehingga dapat juga mengganggu bagi pengguna jalan.
“Keberadaan orang setres dan gila tersebut Hingga hari ini belum ada kejadian yang membahayakan jiwa masyarakat di seputaran pasar Manna maupun pengguna jalan lintas sumatra ini, Meskipun belum terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, namun kami selalu tetap waspada dan mengantisifasinya”,.
Harapkan kita adanya peran serta pihak Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan khususnya Dinas Sosial, agar dapat menertibkan dan merehabilitasi orang stres atau gila tersebut, ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) yang ada di Provinsi Bengkulu, saran yudi
“Anehnya seolah – olah ada pembiaran pihak pemerintah atau Dinas sosial Bengkulu Selatan, orang stres tersebut berkeliaran di daerah ini padahal orang gila tersebut mempunyai hak yang sama untuk hidup serta perlu juga diperhatikan pihak pemerintah. Untuk menghindari terjadinya hal – hal yang tidak di inginkan hendaknya ada tindakan cepat yang dilakukan pihak pemerintah Bengkulu Selatan,” tutup yudi.
Editor : Redaksi