Laporan : Rozi HR
Jum’at, 25 Januari 2019
Kilas Bengkulu – Dunia pendidikan sudah seharusnya menjadi tolak ukur dalam sendi pembangunan yang terukur dan terarah ungkap Dekan pakultas pertanian Universitas Bengkulu yang pernah menggeluti berbagai jabatan struktural dan Non struktural Kepala Biro perencanaan dan kerjasama luar negeri kementerian negara pembangunan daerah tertinggal.
Disamping itu juga DR.Ir. Herman Malik, M.Sc, pernah menduduki Anggota Dewan Riset Nasional RI, Programer FAO perserikatan Bangsa-bangsa ( PBB ), ketua Dewan pakar GUMKEMINDO pusat dan mantan Bupati kaur periode 2011/2016.
Ketika berbincang dengan wartawan media online kilasbengkulu.com di ruang kerjanya (25/1) di Provinsi Bengkulu, Dr.Ir.Hermen, sangat menyayangkan jika tujuan pihak sekolah itu di salah artikan, kadang kala oleh berbagai kalangan.
“Zaman sekarang banyak orang salah mengartikan bersekolah itu hanya untuk mendapatkan ijazah, tapi bukan roh dari pendidikan itu sendiri. Ini adalah salah besar jika kita melihat pendidikan itu secara transfer dan bukan dengan konstruksi (praktek), artinya ketika kita di minta untuk membuat suatu gedung atau menentukan suatu kebijakan berdasarkan regulasi, kita bingung karena kita tidak memahi dan memegang acuan yang rill , karena kita hanya menerima regulasi dan sebatas garis besarnya dan bukan dengan cara konstruksi acknowledge“, ungkap Hermen Malik,
Lanjut Seherman, semua itu bukan tidak berakibat patal ketika kebijakan atau suatu pekerjaan yang kita kerjakan setelah menimbah ilmu di dunia pendidikan akan merugikan sepihak atau orang lain, sebab Ijazah yang didapat kadangkala dengan cara singkat, atau sekolah pormalitas saja, hingga jauh dari mutu yang harus dijangkau, berakibat pendidikannya tidak begitu menunjang dan bertuan dengan kemampuan, merugikan dirinya sendiri dan secara umum bangsa kita juga gagal mencerdaskan dunia pendidikan ini, Akibat cara berfikir, bersekolah Asal dapat Ijazah sudah cukup, maka harapan kita putra putri daerah ini benar – benar memampaatkan waktu bersekolah, supayah ijazahnya setelah lulus sekolah betul – betul bermutu, tutup Hermen Malik.
Editor : Redaksi