Laporan : Edi Yanto
Sellasa, 30 Oktober 2018
Kilas Bengkulu Utara – Akibat, kelangkahan Gas 3 kg, subsidi pemerintah yang dirasa masyarakat Kota Argamakmur, Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, dalam beberapa pekan belakangan ini menjadi sorotan anggota dewan komisi II, dengan mempertanyakan pengawasan pihak pemerintah daerah khususnya Dinas perindak selaku Leding sektor, pengawasan.
Angota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Bengkulu Utara selaku Sekretaris Komisi II, dari DPC Partai Bulan Bintang (PBB), Kabupaten Bengkulu Utara, Efendi, menilai Berbanding terbalik dengan pasokan gas non subsidi seperti LPG Bright Gas, kemasan 5.5 kg atau pun gas dengan ukuran 12 kg yang tersedia diwarung-warung atau pun pangkalan LPG yang ada di kota Arga Makmur.
” Bila kita meninjau dan melihat gas LPG Briggt Gas kemasan 5,5 Kg dan gas ukuran 12 Kg, yang ada di warung – warung serta pangkalan Gas, stok ke duanya terlihat aman dan tidak ada kendala, mengapa khusus gas tabung 3 Kg, subsidi dalam sepekan ini terlihat langka dan sulit untuk di dapatkan oleh masyarakat, hal ini perlu adanya sidak oleh dinas Perindak serta pengawasan yang lebih ekstra ketat, jangan sampai yang tidak berhak untuk mengunakan gas 3 Kg ikut – ikutan mengunakan gas bersubsidi tersebut,” Kata Efendi.