Kilas Bengkulu Utara – Terkait dengan pernyataan pihak Rektorat Universitas Universitas Ratu Samban beberapa waktu lalu akan men-Drop Out (DO) mahasiswa penerima beasiswa pemda BU yang menunggak spp tersebut, sekarang berbagai tanggapan dan komentar pun bermunculan.
Rektor Universitas Ratu Samban Dr Ir HM Imron Rosyadi MM.M.Si yang dijumpai kilasbengkulu.com dikediamannya jumat, (20/4) menjelaskan
“Memang sengaja saya lepaskan pernyataan seperti itu, karena saya ingin melihat reaksinya seperti apa. Ternyata ada salah satu media online yang menulis pernyataan Sugeng Suharto selaku Rektor versi Yayasan Ratu Samban Arga Makmur (YRSA) yang menyebut saya hanya gertak sambal saja, ” jelas Imron
Lebih lanjut Imron mengatakan, walau saya bersikukuh masih mau mengajar mahasiswa penerima beasiswa tersebut tapi Dosennya tidak mau karena dananya tidak ada, kan tetap tidak bisa jalan.Tidak mungkin saya akan lakukan hal itu, saya pernah menjabat sebagai mantan anggota DPRD, Wakil Bupati dan 2 periode selaku Bupati Bengkulu Utara serta sebagai bapak para mahasiswa tersebut malah merasa prihatin terhadap mereka.
“Pernyataan saya itu hanya ingin melihat respon dari pihak pemerintah yang berkompeten tentang legislasi Yayasan yang menerima dana hibah beasiswa unras yang notabenenya baru berdiri pada bulan juni 2017, dan ternyata memang benar ada reaksi yang perlu kita kaji secara mendalam terkait reaksi tersebut,sewaktu saya lepaskan pernyataan akan men-DO kan mahasiswa ada reaksi, malah sempat-sempatnya dikeluarkan surat edaran dari Dispendik BU tentang masalah itu dan regulasi dari surat edaran itupun saya tidak jelas dari undang-undang, peraturan pemerintah atau peraturan yang mana, dan sekarang terkait pernyataan saya membatalkan DO terhadap mahasiswa pun ada reaksi, ” demikian Imron.(Edi)