Kilas Bengkulu Utara – Berkaitan pencairan Dana SPP Mahasiswa Universitas Ratu Samban, yang dimotori Yayasan Ratu Samban Arga Makmur (YRSAM).
Untuk mengingat kembali dimana pihak DPKAD dan Mahasiswa (UNRAS) saat hearing dengan DPRD Kabupaten Bengkulu Utara beberapa waktu yang lalu, Kepala DPKAD mengatakan pencairan dana ke (YRSAM) berdasarkan SK Bupati Ir. Mian, nomor: 430/297/Dispendik/2017.
Ketua DPD Ormas LAKI Propinsi Bengkulu Kasrinuddin Karseno, mengatakan dengan kilasbengkulu.com di seputaran bundaran jantung Kota Arga Makmur terkait masalah dana beasiswa UNRAS yang lagi menghangat saat ini, di takutkan menjadi pintu masuk KKN berjemaah.
“kita menduga masalah beasiswa UNRAS ini merupakan korupsi berjemaah, hal ini dapat kita simak mulai dari proses pencairan dana mengapa pihak Pemerintah (Pemda) mencairkan dana beasiswa tersebut ke YRSAM.
Padahal saat itu pihak YRS dan YRSAM bersengketa bahkan saling mengklaim sebagai pengelola UNRAS. Seharusnya dana tersebut tidak di cairkan sebelum ada keputusan final dari KEMENRISTEKDIKTI Pusat pihak yayasan mana yang sesunguhnya berhak mengelola UNRAS.
Lanjut Kasrinuddin, “Saya menduga pemerintah daerah saat ini dalam keadaan bingung dan cemas menyangkut dana beasiswa UNRAS yang sudah di cairkan ke YRSAM. Sebab jika perhatikan dari berbagai media, KEMENRISTEKDIKTI Pusat Melalui surat Nomor 3253/6.C5/KL/2017, hanya mengakui Yayasan Ratu Samban (YRS), bukan yayasan lain atau Yayasan Ratu Samban Arga Makmur yang mengelola UNRAS.
Sedangkan Sugeng yang mengakui rektor dari YRSAM saat pertemuan dengan pihak mahasiswa yang di fasilitasi oleh Sekda. Mengutip penjelasan presiden unras, dana tersebut sudah habis dengan alasan pembayaran SPP mahasiswa, gaji Dosen, Rektor, Pegawai staf serta pembelian perlengkapan untuk Wisuda.”
Lebih Aneh lagi tegas kasrinuddin saya belum pernah mendengar maupun membaca berita berbagai media di daerah ini, adanya pihak rektor dan YRSAM melakukan wisuda terhadap mahasiswa UNRAS, baik di gedung mana pun dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara.
Sedangkan rektor serta Yayasan Ratu Samban memang benar-benar ada melakukan wisuda terhadap mahasiswa UNRAS beberapa waktu yang lalu di gedung aula balai pertemuan Universitas Ratu Samban.
Untuk itu menyangkut pencairan dana Beasiswa Mahasiswa UNRAS dengan alasan pembelian perlengkapan Wisuda oleh pihak yang mengakui rektor dari Yayasan Ratu Samban Arga Makmur, memang patut dipertanyakan dan besar kemungkinan permasalahan ini bisa sewaktu-waktu nanti terungkap menjadi (BOM Waktu) Korupsi Berjamaah. Tutup Kasrinuddin. (Ey)