Kilas Bengkulu Semarang – Penyair kenamaan tanah air, Darmanto Jatman, meninggal dunia di RS dr Kariadi Semarang. Tokoh senior di bidang sastra yang juga guru besar emiritus di Undip tersebut wafat di usia 75 tahun.
Kabar wafatnya Darmanto dibenarkan oleh Ketua Dewan Kesenian Kota Semarang, Handry TM.
“Betul. Meninggal hari ini pukul 17.00 WIB di RSUP (dr Kariadi),” ujar Handry kepada detikcom, Sabtu (13/1/2018).
Handry mengatakan bahwa jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Menireh No 73, Semarang. Namun Handry belum mengetahui kapan dan dimana jenazah Darmanto akan dimakamkan.
Kabar wafatnya Darmanto juga dibenarkan oleh Humas Undip, Nuswantoro. “Iya benar. Ini informasi masih terus berjalan,” kata Nuswantoro.
Nuswantoro mengatakan pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait kabar tersebut. Dari kabar yang diperolehnya, pihak keluarga masih menanti salah satu anak Darmanto yang berada di Australia.
Darmanto sudah beberapa tahun terakhir memang terserang stroke sehingga membatasi aktivitasnya secara fisik. Namun demikian, Darmanto masih sering menerima kunjungan sejumlah tokoh, kenalan, sahabat maupun anak-anak muda yang ingin belajar tentang dunia sastra.
Soedarmanto, lebih dikenal sebagai Darmanto Jatman atau juga sering menyingkat namanya menjadi Darmanto Jt lahir di Jakarta pada 16 Agustus 1942, namun sejak kecil bersama keluarga besarnya tinggal di Yogyakarta.
Sebagai penyair namanya mulai diperhitungkan sejak akhir dekade 60-an. Pada dekade 70-an, karya-karyanya banyak menginspirasi penyair-penyair muda kala itu dalam penciptaan karya dengan ‘gaya ucap’ yang khas Darmanto. Selain itu dia juga menulis karya-karya buku dan esai tentang kebudayaan.
Karena karya-karyanya yang sangat mewarnai dunia sastra di tanah air, Darmanto telah menerima sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga maupun dari pemerintah. Yang dari pemerintah tercatat Darmanto menerima Anugerah Satyalencana Karya Satya pada tahun dan Anugerah Satyalencana Kebudayaan dari Pemerintah RI pada 2010.
Selain aktif di dunia sastra, Darmanto juga mengajar di Undip, Semarang. Dia adalah guru besar emeritus pada Fakultas Psikologi Undip.